Rasanya hampir setiap orang di dunia ini pernah yang mengalami kecewa. Ya, itu sangat manusiawi. Terlebih saat Pandemi sekarang ini di tahun 2020. Banyak rencana dan harapan harus pupus di tahun ini. Kecewa? Sudah pasti.
Tapi disinilah kita hidup. Kecewa tentu ada. Tapi hidup tetap berjalan. Sebisa mungkin kita jangan biarkan rasa kecewa itu terus berlarut.
Saat sedang kecewa, memang ada rasa ingin balas dendam kepada orang yang membuat kecewa. Tenang! Lebih baik kamu simak dulu Langkah-langkah apa saja yang sebaiknya dilakukan saat sedang kecewa.
Terima Rasa Kecewa tersebut
Kecewa memang sangat menyakitkan. Tapi tidak ada salahnya untuk menerima rasa sakit itu. Daripada membohongi diri sendiri di balik senyuman, walau sedang kecewa. Justru itu bikin rasa sakit tersebut semakin parah. Lebih baik terima keadaan dan coba ikhlas.
Menangis Saja, jangan ditahan
Setiap orang mungkin masih kuat menutupi rasa kecewa di depan orang lain. Tapi ada kalanya disaat sedang sendiri, pertahanan "pura-pura bahagia" tersebut runtuh. Pengen nangis? Mengapa gak?! Menangis saja, jangan ditahan.
Menangis juga punya sisi positif. Agar semuanya plong. Tapi setelahnya, berjanjilah untuk tidak mengulangi lagi perbuatan tersebut.
Ingat! Setiap orang punya kisahnya masing-masing dan jangan merasa diri paling menderita Sedunia
Tidak ada yang menyangkal betapa menyakitkannya rasa kecewa. Tapi saat kamu sedang kecewa, ingatlah! Kamu tidak sendiri. Jangan berpikir kamu menjadi orang yang paling menderita sedunia. Tanpa bermaksud meremehkan rasa kecewa setiap orang. Namun kita tetap harus bergerak dengan melakukan langkah-langkah yang tepat saat sedang kecewa.
Lakukan hal yang menyenangkan
Memendam rasa kecewa tidak ada gunanya. Hari ini mungkin kamu sedang kecewa, silahkan bersedih. Tapi kamu juga ingin bahagia, bukan?
Bahagia itu bermula dari apa yang kamu pikir dan lakukan. Salurkan rasa emosi akibat kecewa pada kegiatan yang positif. Bisa makan makanan favorit, main games, bermusik, liburan. Berhubung Pandemi Covid-19, lakukanlah kegiatan yang menyenangkan dan positif sesuai protokol kesehatan ya.
Evaluasi harapan
Kecewa itu ada, karena kenyataan yang tidak sesuai harapan. Ketika harapan hanya menjadi angan-angan, rasanya memang sangat menyakitkan. Terlebih bila sudah sangat berharap dan 99% lagi tercapai, namun kenyataannya berkata sebaliknya.
Segera lakukan evaluasi terhadap daftar harapan yang kamu miliki. Boleh jadi bukan ketidakmampuan kamu menggapai harapan. Namun harapanmu yang salah. Cobalah mengevaluasi harapan dengan lebih realistis dan tepat.
Cerita pada teman, keluarga atau orang terdekat
Pada akhirnya kita hanya makhluk sosial, yang membutuhkan peran orang lain dalam menjalani hidup. Beban hidup terlalu berat jika hanya diemban sendiri.
Berbagi kisah sedih pada orang lain memang sederhana itu. Cukup cerita saja apa keluh kesahmu pada orang terdekat, terpercaya dan tepat. Karena cukup berbagi kesedihan pada orang yang tepat, rasanya sudah cukup mengurangi beban tersebut.
Sebaiknya jangan terlalu berharap orang lain akan menyelesaikan masalahmu. Justru itu akan menambah beban. Karena kita jadi berharap lagi, takutnya tidak sesuai harapan dan kecewa lagi.
Mengambil sisi positif
Mungkin ini terdengar klise. Tapi kita sedang tidak dalam posisi menawar. Saat sedang kecewa. Tentu celah sedikit saja untuk bangkit, seharusnya diusahakan sekeras mungkin. Gak usah banyak alasan.
Saat keadaan menjadi kacau balau tak menentu. Cobalah untuk tenang dan berpikir. Apa makna dibalik semua ini? Apakah masih ada sisa kebahagiaan?
Yakinlah tetap ada sisi positif, ada hikmah di setiap peristiwa. Mulai dengan selalu berpikir positif. Jangan sisakan ruang untuk berpikir negatif, karena itu akan memperparah. Seperti dijelaskan di atas, tidak ada tawar menawar lagi. Dunia tidak terbagi atas orang optimis dan pesimis. Orang-orang optimis lah yang berhak menggenggam dunia. Maka itu berusahalah untuk itu.
Singkirkan teman yang membawa dampak negatif
Dalam bergaul memang tidak baik untuk pilih-pilih teman. Sebisa mungkin kita berteman dengan banyak orang. Tapi banyak teman, bukan sekedar banyak secara jumlah. Namun pilihlah pergaulan secara tepat dan membawa dampak positif bagi kedua belah pihak.
Saat kita menangis karena kecewa. Setelahnya itu juga, berjanjilah untuk tidak melakukan hal yang sama. Artinya jangan biarkan kamu disakiti lagi, jangan biarkan orang lain menyakitimu lagi. Menjauh dan singkirkan orang atau teman membawa dampak negatif.
Untuk mengatasi rasa kecewa itu perlu kesabaran untuk pulih. Tidak bisa simsalabim menjadi tegar dan kuat. Karena ini soal perasaan. Nikmati aja dulu diawal-awal, dan jadikan pembelajaran. Oh seperti ini hidup. Mungkin salahnya ada pada dirimu, orang lain dan lingkungan. Dengan begitu kita dapat meminimalisir kejadian serupa di lain waktu. Sekiranya itu lebih baik, ketimbang pura-pura tegar dan bahagia. Tapi terus terjadi berulang kali.