Orang tidak merokok cenderung lebih banyak uang, benarkah demikian? Kita mungkin sering mendengar cerita-cerita yang menyenangkan ketika seseorang berhenti merokok maupun yang bukan perokok. Katanya jika uang yang biasanya habis untuk rokok, kemudian ditabung, maka hasilnya bisa beli mobil atau lebih, dalam beberapa tahun.
Bila biaya rokok per hari (per satu bungkus) Rp. 20 ribu. Maka sebulannya sudah menghabiskan Rp. 600 ribu. Bila setahun sekitar Rp. 7,2 juta. Dalam tempo 10 tahun saja sudah berapa coba uang yang bisa terkumpul jika tidak untuk rokok. Cukup banyak, daripada hanya untuk beli rokok. Oia, itu hitungan minimal biaya rokok, karena dari yang saya tahu perokok aktif biasanya habis 2 bungkus per hari.
Hitungan ekonomi ini juga yang menjadi salah satu faktor pendorong saya tidak merokok, di samping alasan kesehatan yang lebih utama. Berhubung saya bukan perokok, mungkin sedikit banyaknya saya bisa berbagi jawaban dari pertanyaan "benarkah tidak merokok bisa bikin kaya?"
Secara hitung-hitungan ekonomi secara kasar, tentu saja bisa. Dalam rincian, pengeluaran berkurang, artinya semakin banyak uang yang tersimpan. Nah, tentu hitung-hitungan tersebut menjadi percuma jika tidak ada pemasukan sama sekali. Darimana uang yang mau ditabung? Meski tetap jadi misteri, ketika orang pengangguran tapi rokok tetap jalan terus itu ceritanya gimana?
Dalam kondisi normal, maksudnya pemasukan tetap ada. Ketika kita tidak merokok, maka peluang kita untuk menabung akan lebih besar. Saya pribadi merasakan hal demikian, meski penghasilan saya tidak banyak. Namun karena saya tidak merokok, maka jadi sangat membantu dalam urusan ekonomi.
Tapi itu tidak mutlak terjadi ketika kita tidak merokok, maka otomatis uang banyak dan jadi orang kaya. Tidak begitu.
Kenyataannya dari orang-orang yang saya pernah saya temui dan mungkin kamu pernah alami. Bahwa ada juga orang yang tidak merokok tapi tetap kesusahan ekonomi. Sementara yang perokok aktif hidupnya lebih mapan.
Jelas saja bisa begitu, meski seorang perokok tapi dia kerjanya lebih giat, maka uang bisa lebih banyak dong. Sementara orang yang meski tidak pernah merokok sekalipun, tapi kerjanya malas, ya uangnya juga sedikit.
Kemudian ada faktor gaya hidup. Ada orang yang tidak merokok, tapi dia hedon. Suka menghamburkan uang untuk sesuatu yang tidak penting. Itu sih sama saja. Boro-boro mau sisihkan uang. Kagak sampai ngutang sana-sini saja sudah syukur.
Beberapa faktor orang bisa menjadi kaya atau minimal uangnya banyak. Bukan karena tidak merokok saja, lantas bisa bikin kaya raya. Itu semua didasari dari niat menabung, kerja dan komitmen.
Oke, kita bisa saja membayangkan "jika 10 tahun lalu tidak merokok, maka saat ini aku sudah punya puluhan juta Rupiah". Maka untuk sepuluh tahun kedepan kamu putuskan tidak merokok. Apakah uang puluhan juta akan terkumpul?
Jika diniatkan ditabung. Maka bisa. Namun jika tidak ditabung, pengeluaran tetap boros, kerja malas, hedon pula lagi. Maka selamat tinggal saja kawan!!
Disini saya bukan ahli keuangan. Tapi disini saya ingin berbagi tips yang mungkin sudah diketahui banyak orang. Jadi walaupun kita tidak merokok, maka tetap sediakan "uang rokok" yang seharusnya dibelikan rokok, jadi ditabung saja. Harus konsisten.
Dan tetap kurangi pengeluaran yang tidak penting. Karena percuma saja menutup satu lubang di ember berisi, tapi 4 lubang lain dibiarkan saja. Itu hanya memperlambat habisnya air dalam ember, tapi tidak mampu menyimpannya.
Jadi kita jangan suka telan mentah-mentah "harapan indah" yang mengatakan jika tidak merokok bisa bikin kaya. Tidak merokok yang seperti apa dulu bos! Jika tidak merokok tapi malas kerja, ya sama saja bohong. Tidak merokok, tapi gak menabung, sama seperti pakai masker tapi cuma di dagu. Juga jika tidak merokok tapi gaya hidup hedonisme, hahaha Bye.. Bye..
Tetapi, semua penjelasan di artikel ini tidak sepenuhnya berlaku bagi mereka para "sultan".