Nokia bangkrut - manggadget.com |
Tentu bahasan terkait mengapa Nokia kalah dalam persaingan Handphone dunia ini sudah menjadi cerita lama. Namun tahukah kamu? Cerita bankrutnya Nokia bisa saja terulang pada raksasa gadget asal Korea Selatan, Samsung.
Setidaknya begitulah yang saya pantau dari beberapa media. Seperti pada tahun 2015 silam CNN Indonesia pernah menyebut Samsung Diramalkan Bakal Senasib Seperti Nokia. Hal tersebut mungkin saja benar. Karena untuk pertama kalinya, Samsung di akhir kuartal 2014 lalu mulai kedodoran penjualannya yang berimbas pada kehilangan pendapatan yang cukup signifikan.
Munculnya brand baru dari Tiongkok yang menunjukkan keseriusannya memoles perangkat gawai yang menarik minat pelanggan. Belum lagi adanya brand lokal yang tidak bisa dipandang remeh. So, apakah Samsung bakal menjadi "Nokia baru" dimasa depan?
Lebih spesifik merdeka.com (6/3/2015) melaporkan "5 Tahun Lagi, Samsung Bakal Bernasib Sama Seperti Nokia". Dilihat tanda-tandanya nampaknya jejak hancurnya Nokia bisa saja di ikuti oleh Samsung.
Sama seperti Nokia, Samsung banyak mengeluarkan berbagai varian gadget mereka dalam setahun
Salah satu tanda yang kentara ialah, Samsung terlalu banyak mengeluarkan varian smartphone. Seperti kita tahu, Nokia dahulu juga sama. Mungkin sudah segudang varian hp Nokia yang pernah dipasarkan. Dan hal tersebut tidak menjamin sebuah perusahan gadget ini abadi.
Kebiasan mengeluarkan banyak varian smarphone ini, berbanding terbalik dengan pesaing Samsung; Apple. Apple tercatat maksimal hanya mengeluarkan 2 varian Smartphone setiap tahunnya. Namun bukan berarti penjualan Apple kalah dari Samsung.
Sebab, menurut riset Gartner, Apple sukses mencatat penjualan sebanyak 74.830.000 sementara Samsung 73.030.000 ponsel pintar pada kuartal keempat tahun 2014. Gartner melaporkan juga bahwa selama kurun waktu tiga bulan terakhir itu, Apple melesat penjualannya sebanyak 49 persen, sementara Samsung turun 12 persen.
Meskipun demikian, penjualan Samsung hingga tahun 2017 ini masih tertinggi secara global. Namun kalau soal laba, Apple masih memimpin dibanding Samsung.
Lalu apa yang terjadi dengan Nokia sehingga terpental dari persaingan telepon genggam dunia?
Selain sebab yang sudah di jelaskan diatas. Kenyataannya Tidak ada yang salah dengan dengan Nokia dimasa lalu. Hanya saja Nokia seakan sudah termakan jaman.
Bila mengenang kembali era kejayaan Nokia. Siapa sih yang meragukan kehandalan dan kualitas hp Nokia yang beredar di pasaran. Hp Nokia terkenal begitu survive, sangat tahan banting. Bahkan sangat bisa untuk melempar maling yang lari. Mesti terjatuh, namun tidak rusak total. Berbeda jauh dengan smartphone kini yang begitu ringkih.
Namun sekali lagi kekejaman jaman tidak memandang siapa orangnya. Siapa saja yang tidak dapat beradaptasi dengan baik di perkembangan dunia, maka siap-siap lah minggir atau menyingkir.
Kalimat yang mungkin masih diingat dari CEO Nokia sebelum perusahaan tersebut di akuisisi oleh Microsoft. Ya memang, tidak ada kesalahan dari Nokia. Kita tidak mendengar adanya kasus bateri terbakar seperti milik Samsung. Namun tanpa ba-bi-bu, Nokia The End.
Nokia seakan ter-ninabobok-kan oleh posisinya diatas produsen handphone dunia. Sementara kompetitornya sudah menyiapkan "amunisi" barunya yang sesuai kebutuhan masa depan. Vendor Smartphone kini telah berpikir jauh pada developers, applications, ecommerce, advertising, search, social applications, location-based services, unified communications dan lain sebagainya. Sementara Nokia terlalu banyak menghabiskan waktunya di Hardware dan Software. Pada akhirnya Google mengeluarkan Android dan mengubah segalanya.
Dan ketika pesaing kamu berhasil menangkap peluang dan melakukannya dengan baik, maka kamu tidak perlu melakukan kesalahan untuk kalah.