Selasa, 16 Juni 2020

Penasaran Sama Seberapa Banyak Uang Orang Indonesia? Ini Sedikit Rahasianya



Ketika memasuki suatu lingkungan baru. Awalnya saya heran melihat sejumlah orang lalu lalang naik motor. Pakai jaket dan helm, seolah sedang dalam perjalanan jauh. Tapi baru berjalan sedikit, motornya sudah bertepi. Dari satu rumah ke rumah satunya lagi. Pakai bawa buku catatan segala. Dan ternyata inilah klu dari tanya di tulisan ini.


Sebenarnya orang Indonesia uangnya banyak atau sedikit? Katanya gak punya uang (lagi susah karena Corona), tapi kok bisa belanja ke mall. Uangnya dari mana? Dari bansos atau bakri.


Ini sebenarnya tidak etis juga mengurusi isi dompet orang lain. Apalagi sampai ke urusan asal-usul dana. Emangnya lu KPK!


Tapi ini sudah kepalang tanggung dan gemes. Dan penasaran juga. Orang-orang sudah berbui untuk menjaga jarak, hindari kerumunan dan sebagainya untuk menghentikan penyebaran virus Corona. Tapi sebagian orang-orang lainnya justru keluyuran untuk suatu hal yang kurang esensial, bersifat selebrasi dan seharusnya masih bisa ditiadakan.


Saat Covid-19 mewabah. Hampir seluruh negeri ini mengeluh kesulitan ekonomi, dipecat dan sebagainya. Tapi saat kemarin jelang hari Lebaran mall dan pusat perbelanjaan diserbu banyak orang. Dan tujuannya membeli baju baru untuk dipakai di hari raya, *gak ada pun gak apa-apa, masih ada jemuran tetangga.


Belum lagi ada yang mudik. Walaupun mudiknya sembunyi-sembunyi di mobil truk. Tapi justru ongkosnya jadi banyak. Karena harus gonta-ganti angkutan dan tidak jarang ada biaya-biaya tambahan yang tak terduga. Banyak juga ya uang warga +62.


Reaksi pertama kita mungkin akan berpikir; "kemarin-kemarin katanya gak punya uang bahkan untuk makan sekalipun, tapi kok bisa belanja ke mall". Mencoba ber-huznudzon, bisa juga ya mereka itu begitu dapat rejeki nomplok. Nemu uang dijalan misalnya. Tapi kebetulan seperti apa hingga ada sebanyak itu orang yang nemu uang dijalan dalam waktu bersamaan.


Kemudian dugaan umum sumber dana lainnya yaitu dari Bansos. Ini uda rahasia umum kok. Setiap ada dapat bantuan sosial dari pemerintah, kebanyak orang akan langsung membelanjakannya. Jika untuk keperluan primer mungkin tak apa. Tapi di masa sekarang semestinya diminimalkan untuk tidak belanja keperluan sekunder. Terutama jangan sampai menimbulkan kerumunan hanya demi kepentingan sekunder.


Lalu ada rahasia lain dari warga +62 terkait berapa banyak uangnya. Rahasia ini mungkin tidak diketahui oleh orang-orang kaya. Berhubung saya masyarakat kalangan bawah. Maka sedikit banyaknya saya paham rahasia ini. Hehehe...


Rahasianya ada pada sejumlah orang berjaket, bermotor dan pakai helm yang sudah disebutkan di awal artikel ini. Kalau saya menyebutnya "bakri" yaitu "bapak-bapak kredit". Kadang juga ibu-ibu. Merekalah sumber uang dari beberapa orang. Meminjam uang pada mereka sungguh menggiurkan ternyata. Syaratnya mudah dan tanpa jaminan. Bayarnya juga terkadang hanya bayar bunganya saja. Terkesan pinjaman ringan, tapi bikin ketagihan hutang dan tanpa disadari membebani keuangan.


Inilah rahasianya. Sejumlah orang memang gak segan meminjam uang untuk kepentingan bersifat sekunder. Termasuk untuk perayaan lebaran. Di kondisi normal mungkin hal ini tidak terlalu dirisaukan. Tapi saat Pandemi seperti sekarang. Cari uang saja susah, bagaimana mau bayar cicilan.


Mungkin kalian akan berpikir tindakan ini kelewatan dan memiriskan. Namun memang beginilah kenyataannya di ditengah masyarakat. Bahkan ada kondisi yang lebih mengejutkan bagi saya, ketika melihat banyak orang yang meminjam uang dengan bunga lumayan untuk pesta resepsi. Dan itu sudah biasa.


Dan terkait perayaan Lebaran; baju baru, mudik dan makan besar. Pertama perlu kita tahu, tradisi Lebaran itu sudah sangat mengakar. Disitulah momen beli baju baru, makan enak, kumpul keluarga dan sebagainya.


Rasanya kita juga perlu melihat dari sudut ini. Ada sebagian orang hanya bisa merasakan momen-momen terbaik dalam hidupnya setahun sekali. Sementara sebagian orang lainnya bisa sepanjang tahun. Jadi mengapa ada sebagian orang terlalu memaksakan diri merayakan Lebaran seperti biasanya tanpa pedulikan saat ini masa Pandemi Covid-19. Boleh jadi mereka sudah menantikan momen Lebaran selama setahun. Hingga sangat berat untuk melewatkannya begitu saja.


Tradisi yang begitu mengakar jauh kedalam sungguh sulit untuk "dicabut". Wajar, masa Pandemi Covid-19 memang kondisi ketika banyak "kata pertama kali" muncul untuk pertama kalinya juga.


Pertama kali Lebaran dirumah saja


Pertama kali sungkeman lewat hp


Pertama kali sholat Id dirumah


Dan *pertama  kali didalam hidupku ini menyayang dirimu


Sebagai manusia, status kita memang sebagai musafir di dunia yang sementara ini. Tapi tidak semua manusia memiliki jiwa petualang yang terbiasa dengan banyak hal baru.


Jadi untuk menerima sebuah "new normal" bagi sebagian orang sangat sulit. Bahkan untuk memahami arti "new normal" saja belum tentu. Semua yang saya sampaikan diatas merupakan analisis dari yang saya rasakan di sekitar saya.


Mungkin ini seperti "devils in the details". Selama ini kita menghimbau dirumah aja, jaga jarak dan segala macam. Merasa miris, gemas, geregetan dan sebagainya ketika melihat orang berkerumun untuk suatu hal bersifat non-esensial. Tapi kita kurang mengetahui apa sesungguhnya yang mereka pikirkan. Barangkali dengan mengetahui lebih detail, kita jadi tidak terlalu stres.


Jadi kalau ditanya uang orang Indonesia itu sebenarnya banyak atau tidak? Kalian penasaran ketika melihat orang yang mengaku kesusahan ekonomi, bahkan untuk membeli makanan saja tidak bisa. Namun untuk suatu hal bersifat sekunder tetap dipaksakan. Uangnya bisa dari bansos atau juga berhutang. Kita mungkin akan berpikir: " kenapa tidak difokuskan untuk makan saja?". Tapi memang begitulah "normal" yang sudah dipegang oleh banyak orang sejak lama, "gak apa, cuma setahun sekali atau sekali-sekali"


Selasa, 21 April 2020

Peluang Investasi Sambil Bantu Petani di Crowde

Peluang Investasi Sambil Bantu Petani di Crowde


CROWDE hadir sebagai solusi untuk permasalahan di bidang agraria. Begitu banyak kesempatan menarik dan menguntungkan bagi Teman CROWDE, yakni para investor, yang dapat turut membantu para petani meningkatkan kesejahteraan hidup mereka. CROWDE memberi kesempatan berinvestasi yang menguntungkan bagi Teman CROWDE maupun petani dengan sistem bagi hasil setelah panen, sesuai dengan persentase modal investasi yang diberikan.

Segera mulai investasi dibidang pertanian di CROWDE, klik banner berikut:


Jumat, 17 April 2020

Siapa yang Menemukan Narkoba Pertama Kali ?



Sudah bukan rahasia umum lagi kalau Indonesia saat ini dalam keadaan darurat narkoba. Rasanya sudah sangat sulit memutus mata rantai penyebaran narkoba. Hampir semua orang kini bisa mendapatkan barang haram tersebut dari pihak yang tidak bertanggung jawab.

Alih-alih menghadapi kenyataan dengan berjuang memberantas narkoba, saya kok berpikirnya lain. Seandainya saja bisa kembali ke masa lalu seperti di film-film, kemudian menemui orang penemu narkoba pertama kali dan menyarankan agar gak jadi bikin ramuan narkoba.

Bisa gak ya..

Faktanya menurut sejarah narkoba semula dikomsumsi dalam bentuk mentah. Misal orang dulu mengkomsi buah ovium tanpa diolah secara modern seperti sekarang.

Seperti dikutip dari Yahoo Answer, Candu pertama dikenal oleh bangsa Sumeria, mereka menyebutnya "Hul Gill" yang artinya 'tumbuhan yang menggembirakan' karena efek yang diberikan tumbuhan tersebut bisa melegakan rasa sakit dan memudahkan penggunanya cepat terlelap.

Namun filsuf dan ahli medis Hippocrates, Plinius, Theophratus dan Dioscorides menggunakan candu sebagai bagian dari pengobatan, terutama pembedahan. Saat itu Hippocrates belum menemukan bahan aktif candu namun ia tahu kegunaan candu yang sifatnya analgesik (pereda rasa sakit) dan narkotik.

Jadi awalnya narkoba ini tujuannya baik yaitu untuk medis. Namun sesuai perkembangan jaman, narkoba disalahgunakan untuk "asik-asik".

Dari awal bentuk narkoba masih mentah, perubahan dan perkembangan narkoba kini semakin beragam.

Dulu candu masih dikonsumsi mentah, baru pada 1805 morfin mulai dikenal untuk pertama kalinya menggantikan candu mentah (opium). Penggunaan candu yang berlebihan akan menyebabkan ketagihan dan sesak. 

Hampir selama 100 tahun 'kelebihan' candu ini tak diboyong ke Eropa karena dulu Bangsa Eropa menganggap apapun yang dibawa dari Timur adalah barang setan. Candu mentah hanya digunakan untuk pengobatan sampai akhirnya Ratu Elizabeth I menyadari kelebihan opium dan membawanya ke Inggris.

Candu mulai dikenalkan di Persia di India dan Persia oleh Alexander the Great pada 330 sebelum masehi. Pada jaman itu orang India dan Persia menggunakan candu dalam acara jamuan makan dengan tujuan rileksasi.

Dan kini di jaman sekarang dimana bentuk dan jenis semakin berkembang. Semula bahan mentah, semi sintensis maupun sintensis. Salah penemu racikan obat yang kini menyesali hasil temuannya yang belakang termasuk kedalam narkoba.


Ilmuwan David Nichols, penemu racikan kimia yang mirip ekstasi dan asam lisergat dietilamida (LSD) itu menyesali hasil temuannya. Pasalnya temuan itu disalahgunakan sebagian orang hingga menyebabkan ancaman terhadap jiwa manusia akibat overdosis.


Nichols meneliti bagaimana obat psychedelic beraksi di otak tikus. Racikan kimia itu mampu menjelaskan bagaimana bagian-bagian otak bekerja. Nichols kemudian menerbitkan hasil temuannya dan berharap suatu hari hasil karyanya akan dipakai ilmuwan lain untuk mengobati depresi dan penyakit parkinson.

Nichols sudah mempelajari obat psychedelic selama 40 tahun, khususnya serotonin, yang masuk ke setiap bagian otak dan berkaitan dengan nafsu makan, tidur, seks, agresi, apapun.

Namun, harapannya pupus. Hasil kerja Nichols ke luar dari lingkaran ilmiah dan justru dibajak dan digunakan untuk membuat obat-obatan ilegal murah yang dijual di jalanan.

Ia mengestimasi setidaknya lima dari ratusan racikan kimia buatannya telah diubah secara ngawur jadi narkoba. Sebelumnya, Nichols tak pernah membayangkan hasil temuannya ke luar dari laboratorium.

"Bayangkan, Anda bekerja demi tujuan mulia namun disalahgunakan seperti ini," kata Nichols, seperti dimuat AP, Kamis (6/1/2011).

Sebenarnya penemu narkoba bukanlah satu orang saja. Karena narkoba sendiri jenisnya banyak. Kamu bisa nyari lebih lengkapnya di internet ya.

Satu hal yang harus kamu ketahui Tujuan dibuat obat-obatan berjenis narkotika ini juga bukan membuat orang kecanduan. Awalnya untuk pengobatan. Namun sebagian orang menyalahi aturan dan mengkonsumsi obat terlarang ini dalam dosis melebihi ketentuan.

Dan sekarang rasanya mustahil untuk kembali ke masa lalu, men-stop penelitian berkaitan dengan narkotika ini dan merubah kenyataan. Kenyataan bahwa kita sekarang harus berperang melawan narkoba. Juga rasanya gak mungkin kita berdiam diri saja sampai ditemukan mesin waktu.

Update tahun 2020, belakangan saya jadi berpikir. Seumpama pun tidak pernah ada penelitian yang dilakukan
Ilmuwan David Nichols. Bisa saja ada lebih banyak usaha-usaha yang dilakukan manusia yang bermuara pada penyalah gunaan Narkoba. Sejatinya narkoba berupa obat yang tujuannya untuk menyembuhkan. Hanya saja telah ternyata penyalahgunaan sehingga dampaknya merusak mental dan fisik umat manusia.


Sumber: http://tribunnews.com/iptek/2011/01/07/ilmuwan-ini-menyesalli-hasil-temuannya
https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080704051238AADkV5Y

Kamis, 16 April 2020

Hidup Miskin Dengan Dia yang Kamu Cinta Atau Hidup Kaya Raya Dengan Dia yang Tidak Kamu Cinta, Siapa yang Kamu Pilih?

 

Fokus saya mendadak teralih pada postingan Meme oleh sebuah fanspage di Facebook. Mau gak mau saya "dipaksa" berpikir sejenak, apa jawaban saya jika dihadapkan dengan pertanyaan demikian.

Saya mencoba lebih matre dan realistis disini. Saya pikir hidup kaya bersama orang yang tidak kamu cinta, tidaklah terlalu buruk. Lebih tepatnya bukanlah tidak cinta, melainkan belum cinta. Syaratnya satu, cintailah dia yang masih mencintaimu.

Ya ini soal pilihan. Mungkin saya bisa saja memilih naif, dengan memilih hidup miskin bersama dia yang kamu cinta. Dengan alasan ingin hidup sederhana namun bersama orang yang kamu cintai. Saya kurang yakin ada orang yang ingin diajak hidup susah, forever!!

Saya pikir miskin itu bukanlah pilihan. Kita tidak salah jika terlahir miskin, tapi tidak untuk selamanya. Kecuali jika itu takdir, namun takdir masih bisa diubah asal mau berusaha.

Jadi kamu pilih siapa? Seseorang yang mendampingi kamu dengan harta melimpah, namun kamu tidak mencintainya. Atau tinggal bersama dia yang kamu cintai, namun hidup miskin.

Mungkin kamu belum menyadarinya, jika pilihan apapun yang kamu pilih. Semuanya sama-sama baik dan bermuara pada satu hasil yang sama, yakni kebahagiaan. Anggap saja ini sebuah win-win solution.

Bagaimana bisa?

  • Pilihan pertama
Ketika kamu memilih hidup kaya raya bersama dia yang tidak kamu cinta, itu bukannlah sebuah kiamat. Saya bukanlah ahli percintaan. Namun jika ini soal cinta, saya yakin ini soal waktu. 

Seiring waktu cinta itu bisa muncul. Apalagi dia juga mencintai kamu dan seorang yang baik-baik.
Pada akhirnya kamu dan dia bisa hidup bahagia dalam kehidupan kaya raya. Positifnya menjadi kaya itu kamu memiliki kesempatan untuk membantu banyak orang dan lebih berguna bagi orang banyak.

  • Pilihan kedua
Nah, juga tidak buruk jika memilih tinggal bersama dia yang kamu cintai, namun hidupmu dirundung kesusahan dan kemiskinan serta tinggal di gubuk derita. Miskin itu bukanlah takdir yang tidak bisa diubah. Kamu tidak usah sok drama, biar hidup susah tapi penuh cinta.

Jika bersungguh-sungguh, keadaan kini bisa diubah nantinya. Pada akhir kamu juga bisa hidup bareng dia yang kamu cinta dalam balutan kehidupan yang cukup. Cukup untuk membuat dirimu lebih berguna bagi keluarga dan orang lain.

Siapa Penemu Hashtag atau Tagar? yang Jelas Bukan Simpatisan Capres ya


Siapa sih netizen yang tidak tahu sama hashtag? mungkin hanya mereka yang kurang update ya. Simbol # ini belakangan semakin meramaikan jagad maya. Di pelopori oleh Twitter, hingga kini rasanya timeline terasa hambar tanpa adanya hashtag. Terlebih fungsi hashtag sangat vital untuk keperluan promo di medsos.

Bahkan penggunaan hashtag bisa untuk promosi capres lho, tapi entahlah. Itu urusan orang sebelah.
Urusan saya disini hanya memuaskan rasa penasaran saya. Melalui tulisan ini misalnya, barangkali kamu dan kalian semua juga ada yang bertanya-tanya, siapa sih yang menemukan #hashtag ?

Seperti dijelaskan diatas, penggunaan fitur hashtag di medsos dipelopori oleh Twitter. Tapi tahukah kamu siapa sosok manusia dibaliknya?

*sosok manusia* sepertinya ada yang salah dengan tata bahasa saya ^^

Oke semua, kita kenalan dulu sama Chris Messina, sang penemu hashtag.


Hashtag atau tanda pagar/tagar (#) yang kini populer di beberapa layanan media sosial, berawal dari kicauan @chrismessina pada 23 Agustus 2007. Tagar ini, sekarang populer di Twitter, GooglePlus, Instagram, dan kabarnya Facebook pun tertarik menggunakannya.

how do you feel about using # (pound) for groups. As in #barcamp"> #barcamp [msg]?
-- Chris MessinaTM ( @chrismessina ) August 23, 2007
Namun ada pula yang sempat menyangsikan ide pria kelahiran tahun 1981 asal AS ini. Tetapi bisa saja Messina benar karena faktanya penggunaan tagar baru menjadi bagian penting dalam komunikasi tulisan sejak tahun 2010.

Ginger Wilcox, salah satu pendiri Social Media Marketing Institute, bahkan pernah menyatakan di situs The New York Times bahwa 2010 sebagai tahunnya "hashtag".

Chris Messina sebenarnya hanya pengguna Twitter biasa. Hanya saja idenya untuk penggunaan hashtag ini benar-benar telah merevolusi media sosial. Dan mempermudah netizen menemukan kata kunci atau trending topic. Inisih sangat membantu banget untuk tetap up-to-date.

For you info ini guys, meski Chris Messina ini disebut sebagai penemu hashtag. Namun bukan berarti Ia juga yang menemukan simbol #. Karena faktanya simbol # ini sudah mulai digunakan sejak abad ke-12.

Namun berhubung agar tulisan di Medium ini tidak terlalu panjang. Kamu bisa lanjut membaca di tulisan saya disebelah Jangan Tahunya Cuma Perang Tagar, Sejarahnya Sudah Tahu Belum?

 

Sumber: https://beritagar.id/artikel/sains-tekno/chris-messina-si-penemu-hashtag

Siapa Orang yang Mencintaimu Diam-diam?



Jika dalam mencintai tentu subjeknya menjadi jelas. Ketika kamu mencintai seseorang, tentu siapa orang yang dicintai tersebut, kamu pasti tahu siapa dia. Karena kamu sendiri yang memutuskan kepada siapa kamu mencintai.

Dan tak kalah indah dalam kisah percintaan ialah dicintai. Beda dengan mencintai, dicintai artinya orang lain yang mencintai kamu.

Jika dalam mencintai seseorang, subjeknya jelas. Maka kebalikannya, dicintai terkadang menjadi bias. Karena cinta memang tak mengenal waktu, tempat dan rupa. Siapa saja dapat mencintai dirimu, tanpa perlu diminta dan tanpa sepengetahuanmu.

Kedengarannya sangat menyenangkan. Namun jika kamu tidak bisa menerima sinyal-sinyal cinta dari si Dia. Maka kamu hanya bisa bertanya-tanya.

 "Siapakah gerangan yang mencintaiku secara diam-diam?"



Secret admirer atau pengagum rahasia. Kamu pernah menjadi secret admirer seseorang atau banyak orang diluar sana mengantri menjadi secret admirer kamu?
Hayoo penasaran kah?

Adakah seseorang yang diam-diam mencintaimu dalam diam? Bagaimana mendeteksi adanya sinyal cintai yang datang kepadamu? Ada kah caranya untuk mengetahui siapa orang yang menjadi pengagum rahasiamu?

Saya pribadi berharap tidak ada yang dengan gampang mengetahui siapa saja yang diam-diam mencintai dirinya. Karena jika seseorang mengetahui dirinya ternyata banyak yang menaruh hati padanya, tidak sedikit orang yang akan menjadi sombong.

Mengganggap dirinya sempurna dan meremehkan orang lain. Dan cinta seharusnya tidak seperti itu.
Mencintai dalam diam dan 'membongkar' disaat yang tepat merupakan salah satu dari banyak keindahan cinta.

Cara untuk mengetahui siapa orang yang mencintaimu secara diam-diam ialah dengan mencintai, bukan hanya menunggu dicintai.

Mencintai bukan berarti bersikap seakan untuk memiliki. Seperti paham 'cintai' dalam praktek pacaran di zaman now.

Cintai bisa saja cinta pada orang tua, keluarga, saudara, tetangga maupun cinta kepada Allah SWT dan alam.

Dengan cinta berarti menunjukkan sifat kamu yang penuh kasih sayang. Orang-orang yang punya cinta dalam hatinya pastinya akan menangkap sinyal adanya seseorang yang juga memiliki rasa cinta.
Orang-orang akan menganggap kamu orang baik-baik. Rasa simpati dan kagum akan mengalir. Dan saat itulah biasanya bibit secret admirer bersemi.

Berprilakulah dengan cinta semestinya. Bukan cinta yang dibuat-buat hanya agar dicintai.
Sekali lagi perlu di ingat cinta tidak hanya sekedar cinta lawan jenis.

Maka jangan keburu membongkar identitas secret admire jika hanya untuk ingin memiliki dan memuaskan rasa penasaran.

Sederhananya, cintailah sebanyak mungkin orang. Ehmm.. Maksudnya bukan mencintai lalu dipacari. Melainkan prilaku sehari-hari yang penuh cinta. Artinya memerlakukan diri sendiri, orang lain dan lingkungan dengan baik.

Dan biarkan orang-orang yang mencintai dirimu secara diam-diam akan semakin yakin bahwa cintanya tidak salah. Jika ingin bersabar dalam doa, maka waktunya yang berbahagia akan tiba.

Siapa Orang Pembuat Aplikasi Tik Tok?


Gambar: technobusiness.id

Lagi heboh sama aplikasi Tik Tok? Sebenarnya saya malas melabeli kata 'heboh' untuk seukuran aplikasi yang tidak terlalu berguna. Saya tidak tahu lebih jauh apa itu Tik Tok, yang jelas aplikasi tersebut citranya telah tercoreng oleh penggunaya sendiri.

Meski belakangan saya tahu bahwa Tik Tok pada dasarnya tidak jelek-jelek amat. Dulu banyak  orang yang mencibir Tik Tok. Namun kini lihat saja seperti apa orang-orang keranjingan Tik Tok. Menurutku Tik Tok aplikasi yang canggih. Mempermudah penggunanya untuk buat video pendek dengan dukungan musik electro dan spesial efek yang keren.

Dan mengoprasikan Tik Tok juga gampang. Karena memang ditunjukkan kepada remaja.

Tik Tok sebenarnya bagus-bagus saja jika digunakan dengan baik. Namun ditangan abg-abg labil Tik Tok berbeda cerita.

Tipikal anak-anak jaman now yang suka main Tik Tok, tentu tidak semua berpikir menghasilkan karya yang bagus dari Tik Tok.

Asal bisa jadi hiburan dan seru-seruan saja itu sudah cukup. Terlebih yang dipikirkan banyak pengguna Tik Tok ialah viral. Alhasil apapun dilakukan demi sebuah ketenaran.

Maka tak heran jika konten yang ada di Tik Tok tidak lebih seperti (maaf) sampah. pemerintah lewat Kemenkominfo sempat memblokir aplikasi Tik Tok karena dianggap memberi dampak buruk untuk anak-anak Indonesia.

Dan kini Tik Tok dengan segala kebobrokannya. Hellow... Netizen mana yang tidak tahu Tik Tok? Namun bagaimana dengan siapa pembuat Tik Tok? Sudah tahukah kamu?

Aplikasi Tik Tok merupakan aplikasi asal Tiongkok. Tentu pembuat juga berasal dari Tiongkok. Masa iya berasal dari Bikini Bottom.

 
Gambar: liputan6.com

Zhang Yewing, dialah pria Tiongkok sebagai orang dibalik aplikasi Tik Tok. Pengusaha asal negeri Tirai Bambu ini sukses dengan bisnis platform konten digitalnya.

Zhang Yeming Diketahui sebagai pemimpin Beijing ByteDance. Sebuah platform konten salah satu terbesar di Tiongkok. Juga sebagai pendiri Toutiao, sebuah platform berita.

Jadi Tik Tok yang sedemikian populernya, tidak hanya satu-satunya bisnis milik pengusaha lulusan Nankai University ini.

Tak heran jika Forbes pada 2013 telah melaporkan bahwa Zhang Yiming masuk kedalam 30 orang terkaya dibawah usia 30 tahun di Tiongkok.

Artikel ini dibuat saat aplikasi Tik Tok tengah diblokir di Indonesia (2018). namun telah disesuaikan denga keadaan sekarang. Sekedar informasi, kini  (2020) dimasa Pandemi Covid-19, pihak Tik Tok menyumbang Rp.100 milyar untuk dana kemanusiaan melawan virus Corona jenis baru. Gak ada yang tahu dunia akan berubah. seperti Tik Tok yang dulu dianggap sampah, hampir semua orang mem-bully "Bowo". Tapi lihatlah kini. berikut ini kutipan artikel saat Tik Tok diblokir yang saya buat tahun 2018.
Sekarang Tik Tok telah diblokir di Indonesia. Entahlah apa pengaruhnya pemblokiran Tik Tok ini bagi perusahaan milik Zhang Yeming. Mengingat pengguna Tik Tok di tanah air lumayan banyak, secara Indonesia di urutan 6 pengguna internet terbesar di dunia.

Apapun pengaruhnya, pemblokiran Tik Tok tentu akan berdampak baik bagi anak-anak Indonesia yang selama ini telah terpapar dampak negatif dari Tik Tok.