Mengapa negara Thailand tidak pernah dijajah negara lain? Bisa dibilang, berkat orang ini:
Raja dari Kerajaan Siam (nama lama dari Thailand) bernama Somdetch Phra Paramindr Maha Chulalongkorn, yg dilantik dgn nama Rama V.
Raja dari Kerajaan Siam (nama lama dari Thailand) bernama Somdetch Phra Paramindr Maha Chulalongkorn, yg dilantik dgn nama Rama V.
Beliau adalah raja Siam pertama yg memiliki pendidikan Barat, karena bapaknya Raja Mongkut menyewa mentor Inggris Anna Leonowens utk mendidik anak2nya dgn pendidikan Barat, termasuk Chulalongkorn. (difiksionalisasi menjadi buku, film dan teater The King and I).
Selama masa pemerintahan raja Mongkut dan Chulalongkorn, Kerajaan Siam yg tadinya adalah kuasa regional (menguasai teritori termasuk Laos, Kamboja dan sebagian Malaysia) mulai digerogoti oleh kuasa kolonial Inggris dan Prancis. Inggris mengambil Burma di utara dan Malaya di selatan, Prancis menelan Vietnam, Laos dan Kamboja di Timur. Setelah kalah perang dengan Prancis (Perang Prancis-Siam tahun 1893) Chulalongkorn tahu bahwa Siam akan habis kalau tidak mereformasi diri menjadi negara modern.
Maka raja Chulalongkorn melakukan modernisasi besar2an di Kerajaan Siam, khususnya di institusi kerajaan dan politik. Ini termasuk menentukan perbatasan secara modern. Maka Siam melakukan perjanjian perbatasan dengan Inggris dan Prancis, perjanjian yg penting utk keberlangsungan negara Thailand sekarang. (Mungkin mirip dengan reformasi Meiji di Jepang, yang membuat Jepang menjadi negara kuat di abad XX).
Sejak Chulalongkorn, semua raja2 Siam/Thailand dididik dgn pendidikan Barat. Anak Chulalongkorn namanya raja Vajiravudh (Rama VI) dididik di Inggris dan meneruskan reformasi ayahnya. Dia bahkan memberikan posisi2 penting kepada orang2 yg bukan bangsawan. Dia juga memperkenalkan kalender Gregorian, dan reformasi di lebih banyak bidang seperti cara berpakaian dan pendidikan, yg semakin memodernisasi Kerajaan Siam.
Dalam bidang internasional, Kerajaan Siam juga aktif menjaga hubungan diplomasi yg baik dgn Inggris dan Prancis, termasuk melibatkan diri dalam Perang Dunia I (mengirim tentara walau tidak terlibat dlm pertempuran). Ini berperan juga dalam menjaga supaya Inggris dan Prancis merespek Siam/Thailand sebagai negara yg setara di daerah Asia Tenggara.
Di masa Perang Dunia II pada wkt Jepang menginvasi Thailand, penguasa militer waktu itu Field Marshal Plaek Phibunsongkhram mengadakan perjanjian dgn Jepang dengan memberi akses untuk tentara Jepang, dgn demikian Jepang tidak ‘menjajah’ Thailand sebagaimana Jepang menjajah seluruh Asia Tenggara. Pada wkt Jepang kalah, Sekutu tidak memperlakukan Thailand sebagai negara musuh karena memang tidak pernah ada pernyataan perang resmi thd Thailand. Marsekal Phibun sempat diadili (karena tekanan dari Sekutu), tapi akhirnya tidak didakwa bersalah karena tekanan publik yg menganggap dia berbuat sebisanya utk keberlangsungan Thailand.
Jadi kesimpulannya, Siam/Thailand tidak pernah dijajah karena:
- Modernisasi di segala bidang, membuat mereka direspek oleh negara2 penjajah.
- Diplomasi.
Thailand adalah negara yg dalam sejarah dikepung kuasa2 kolonial. Ini membuat penguasa2 Thailand hrs mencari cara yg paling cerdik utk bisa bertahan dalam dunia geopolitik yg kejam. Termasuk menjadi buffer antara negara2 penjajah kalau perlu.
Sumber: id.quora.coml
Sumber: id.quora.coml