Ini sangat tidak sejalan dengan spirit awal penemuan teknologi informasi. Yakni demi menyebar luaskan informasi ke seluruh dunia. Dalam konteks positif tentu.
Artinya di internet itu ada didalamnya informasi segudang untuk menambah wawasan banyak orang. Sialnya hoax tetap menjadi "primadona".
Kasus hoax baru-baru ini sangat miris terjadi. Ditengah duka korban jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQV tujuan Jakarta-Pangkal Pinang yang jatuh perairan Karawang Jawa Barat (29/10). Beredar kabar hoax foto-foto korban pesawat Lion Air. Namun setelah ditelusuri ternyata foto yang dimaksud bukan korban pesawat yang bersangkutan.
Klarifikasi salah satu kabar hoax oleh ketua pusat data informasi dan humas BNPB lewat akun Twitter @sutopo_pn |
Ditengah kondisi panik dan memanfaatkan empati orang-orang terhadap musibah jatuhnya pesawat Lion Air. Membuat kabar hoax seperti ini cepat menyebar.
#PernahMikirGak kenapa orang nyebar berita hoax korban jatuhnya pesawat Lion Air
Bagi saya, kabar hoax korban pesawat Lion Air ini sangat "murni". Maksudnya "murni" ini ialah murni kerjaan orang tega. Terlepas latar belakang pelaku penyebaran hoax. Saya pikir jenis hoax seperti ini tujuannya caper, cari perhatian.
Kata orang sih, tujuan hoax biasanya untuk kepentingan pribadi, ekonomi, bahkan politik. Namun ada juga tujuannya untuk mencari perhatian saja dan pembuktian dirinya lebih baik dengan membohongi seseorang.
Seperti penyebar hoax korban jatuhnya pesawat Lion Air ini. Mungkin mereka gak mikir orang lain sedang berduka, yang penting kebutuhan dirinya sendiri terpenuhi.
Plukers mungkin tahu trend belakangan ini: demi like, demi follower, demi popularitas apapun bisa dilakukan.
#PernahMikirGak kalau orang yang bikin hoax itu mikirnya pakai apa?
Murahan sekali sih memang. Dimana sebagian orang memang sengaja keluar masuk dari satu grub WA ke grub Facebook dan grub lainnya untuk menyebar berita hoax maupun postingan yang kontroversional. Demi apa? Demi mendapat likes, supaya orang-orang banyak komentar dan dirinya dilihat banyak orang.
Percaya atau gak, menurut saya seperti inilah memang fenomenanya. Secara sekarang ini kalau orang yang bikin konten yang lurus-lurus saja, susah untuk viral. Sedangkan kalau konten kontroversional, itu cepat kali hebohnya. Sekalipun berita bohong.
Namun dengan semua ini, bukan berarti menjadi pembenaran kalau kita boleh berbuat demikian. Tetaplah pada diri kamu sendiri, sebarkan yang baik-baik saja meski tidak banyak yang peduli. Terserah, yang penting kita sudah peduli.