Apa kamu masih suka membaca buku? Saya harap jawabannya iya. Mencintai buku dijaman serba multimedia kini, seperti oasis ditengah gurun pasir. Karena kita tahu membaca buku itu ibarat menyirami jiwa yang kehausan akan ilmu pengetahuan. Dan mirisnya minat membaca sekarang ini masih sedikit sekali.
Eh, nampaknya paragraf pembuka ini terlalu panjang ya.
Sebelum bentuk buku seperti sekarang, buku sudah mengalami berbagai evolusi. Buku dijaman kuno bentuknya berbeda dengan dimasa sekarang.
Sebelum kertas ditemukan, buku terbuat dari daun. sejak zaman Sang Budha di Kamboja karena pada saat itu Sang Budha menuliskan wahyunya di atas daun dan kemudian membacanya berulang-ulang.
Berabad-abad kemudian di Tiongkok, para cendekiawan menuliskan ilmu-ilmunya di atas lidi yang diikatkan menjadi satu. Hal tersebut memengaruhi sistem penulisan di Tiopngkok yang huruf-hurufnya ditulis secara vertikal yaitu dari atas ke bawah.
Awalnya buku pertama disebutkan lahir di Mesir pada tahun 2400-an SM setelah orang Mesir menciptakan kertas papirus. Kertas papirus yang berisi tulisan ini digulung dan gulungan tersebut merupakan bentuk buku yang pertama. Papirus merupakan tanaman air yang biasa terdapat di sungai Nil, digunakan sebagai bahan pembuat kertas.
Kerta Papirus - vebma.com |
Baru setelah beberapa abad kemudian ditemukan kertas dari bahan bambu. Buku yang terbuat dari kertas baru ada setelah Tiongkok berhasil menciptakan kertas pada tahun 200-an SM dari bahan dasar bambu ditemukan oleh Tsai Lun. Kertas membawa banyak perubahan pada dunia. Pedagang muslim membawa teknologi penciptaan kertas dari Tiongkok ke Eropa pada awal abad ke-11. Di sinilah industri kertas bertambah maju. Apalagi dengan diciptakannya mesin cetak oleh Gutenberg perkambangan dan penyebaran buku mengalami revolusi. Kertas yang ringan dan dapat bertahan lama dikumpulkan menjadi satu dan terciptalah buku.
Proses pembuatan kertas dari bahan bambu |
Bila bertanya mengapa buku bentuknya persegi panjang, jawabnya ialah demi kemudahan membaca buku. Menggunakan bahan kertas yang ringan dan penyusunan yang rapi. Membuat buku jauh lebih praktis dibaca dan disimpan.
Sampai pada akhirnya penyusunan buku fisik dengan tumpukan kertas kemudian dijilid. Agar pembaca lebih mudah membaca buku. Tidak seperti sebelumnya dimana orang-orang jaman dulu menulis buku di lembaran terpisah baik berupa lempengan tanah liat, daun, kulit kayu ataupun kulit hewan.
Dan di jaman sekarang, bentuk buku semakin dinamis. Kini kita tahu ada buku elektronik. Yakni sebuah buku yang tidak di cetak menggunakan kertas layaknya buku fisik biasanya. Buku elektronik atau e-book dapat dibaca menggunakan perangkat seperti komputer meja, laptop, tablet ataupun telepon seluler, serta menggunakan perangkat lunak.
Jadi dari dulu hingga sekarang buku sudah mengalami berbagai perubahan bentuk, baik penulisannya maupun penyusunannya. Terlepas dari jenis buku apapun itu atau bagaimana bentuk buku tersebut. Selama dibaca dengan penuh penghayatan, Insyallah bermanfaat.
Bentuk buku selalu berubah-ubah mengikuti jaman. Seperti isinya yang mengajarkan pembacanya berubah lebih baik setiap bertambah waktu.