Sejarah memang tidak bisa diubah dengan kembali ke masa lalu, dan berharap sejarah hari ini berubah. Tapi kalau cuma berandai-andai boleh dong ya. Sejarah negara Indonesia kini kita tahu meraih kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, yang setiap tahunnya diperingati hingga kini.
Momen ketika perjuangan bangsa ini mengusir penjajah dari Bumi Pertiwi, dengan selamat sentosa mengantarkan Bangsa Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaannya. Lantas, apa jadinya ya seandainya Indonesia tidak pernah dijajah? Apa yang terjadi hari ini ya? Apa kita sudah merdeka? Jika tidak pernah dijajah.
Seandainya dulu bangsa Eropa tidak keranjingan rempah-rempah, mungkin mereka tidak terlalu agresif menemukan rempah-rempah. Tidak datang ke Nusantara. Mungkin tidak ada nama Indonesia. Bayangkan, sejak Konstantinopel runtuh. Bangsa Eropa harus mengelilingi Benua Afrika lalu ke Timur untuk menemukan Dunia Baru, ke Nusantara, surganya rempah-rempah.
Bayangkan sejarah tersebut tidak ada. Tidak ada rempah disini, tidak datang penjajah dan kita (bangsa Indonesia) tidak pernah dijajah.
Dalam studi sejarah, ada yang disebut dengan telaah kontrafaktual histori. Jeremy Black dan Donald M. Macraild dalam buku Studying History, yang dikutip Vice, menjelaskan bahwa telaah histori semacam ini disebut sebagai upaya memproyeksikan sekian kemungkinan yang tidak pernah terjadi, atau seharusnya terjadi, untuk memahami lebih utuh sebuah peristiwa atau sejarah.
Andi Achian, seorang sejarahwan yang memahami metode kontrafaktual sejarah, pernah berdiskusi terhadap hal ini pada Vice. Kamu ingin tahu jika Indonesia tidak pernah dijajah oleh Belanda?
Andi menjelaskan bahwa hal yang mungkin terjadi jika Indonesia tidak pernah dijajah Belanda ialah industrialisasi yang lebih maju dari sekarang. Sejumlah daerah pesisir Indonesia akan sangat berkembang pesat karena perdagangan. Memang pada awalnya perdagangan di kawasan Nusantara sudah berkembang pesat dan memiliki ekonomi yang kuat.
Sudah jelas, datangnya penjajah dari VOC, Hindia Belanda sampai Jepang memang sangat menghambat perdagangan dan ekonomi Nusantara. Tanpa adanya Kolonialisme, Nusantara memang sudah menguasai perdagangan Asia.
Dominasi kolonial lah yang sudah menghambatnya. "Jadi, dengan atau tanpa kedatangan Eropa, sebetulnya Nusantara sudah menjadi bagian jaringan perdagangan dunia,’’ ujar Bondan Kanumayoso, dosen Ilmu Sejarah, Universitas Indonesia kepada GNFI (16/7/). Bondan pernah menerbitkan disertasinya berjudul Nasionalisasi Perusahaan Belanda di Indonesia (2001).
Jadi seperti itulah seandainya Indonesia tidak pernah dijajah. Tidak ada maksud ingin mengingkari sejarah. Namun setidaknya kita jadi tahu bahwa kemungkinan lebih baik bila tidak ada penjajahan di muka Bumi ini. Dengan begitu kita akan berusaha untuk terus menolak penjajah dalam bentuk apapun.