Pernah melakukan kesalahan dan merasa harus memohon maaf kepada orang lain? Sebagai manusia biasa yang tak luput dari kesalahan, tentu memiliki kekurangan disana-sini.
Dan sebagai makhluk sosial tentunya pernah ada salah kepada orang lain. Baik kesalahan yang disengaja maupun tidak. Tak peduli seberapa besar kadar kesalahan tersebut. Pilihan meminta maaf tentunya sebagai tindakan yang mulia.
Apalagi kalau kamu nyata memiliki salah kepada orang lain. Maaf jangan tunggu waktu lama untuk meminta maaf.
Meminta maaf tentunya tidak mudah, tidak sekedar formalitas salaman saja. Minta maaf menjadi lebih gampang bila didasari rasa tulus dan tanpa gengsi.
Masih bingung caranya gimana? Yuk ikuti cara meminta maaf yang baik berikut ini.
Akui kesalahanmu dengan tulus
Sebelum meminta maaf kepada seseorang. Tentu langkah yang pertama, mengakui kesalahan diri dengan tulus. Karena permintaan maaf tersebut menjadi palsu karena tidak secara tulus mengakui kesalahan.
Minta maaf bertujuan agar tidak kembali melakukan kesalahan. Maka itu sudah sepatutnya mengakui kesalahan dahulu.
Jujur dengan diri sendiri atas segala kesalahan. Setelahnya baru minta maaf kepada seseorang yang ingin dimintai maaf. Ini akan memudahkan kamu ketika melakukan permintaan maaf.
Jelaskan latar belakang sebenarnya
Faktor yang membuat seseorang memaafkan kesalahanmu salah satunya tergantung pada latar belakang masalah.
Menjelaskan latar belakang masalah memberikan solusi dari penyelasaian masalah. Termasuk meminta dan memaafkan.
Bagaimana sebuah kesalahan memiliki latar belakang. Jelaskan dengan jujur latar belakang dari kesalahan yang sudah kamu lakukan. Kemudian beranilah bertanggung jawab.
Tunjukkan rasa penyesalan yang tulus
Saat meminta maaf, tunjukkan sikap dan rasa penyesalan dengan tulus. Jangan coba-coba untuk ber-akting atau pura-pura saja. Itu sama saja kamu membohongi diri dan orang lain. Tentunya membuat masalah berlarut-larut tak kunjung selesai.
Baca kembali poin pertama. Berdamai dengan diri sendiri dan akui kesalahanmu. Dengan begitu rasa penyesalan dari kesalahanmu tampak lebih apa adanya.
Untuk komitmen tidak mengulangi kesalahan. Tentunya butuh rasa penyesalan yang tulus dan tidak dibuat-buat.
Jangan katakan "kalau aku salah.."
Bila kamu sudah nyata bersalah dan ingin minta maaf. Maka pikirkan salah permintaan maaf yang tulus. Jangan membangun alibi yang dipaksakan.
Lewat permintaan maaf, sampaikan kata maaf dengan apa adanya. Jangan ada embel-embel kata "kalau aku salah, aku mohon maaf". Hal ini salah ya guys..
Kalimat seperti itu menunjukkan peminta maaf tidak benar-benar tulis minta maaf. Karena masih ada kata "kalau". Ya kalau sudah mengaku salah. Lebih baik katakan langsung "aku salah, maafkan aku".
Sederhana saja, gak usah berbelit dan kebanyakan alibi. Hal ini tidak serta merta merendahkan dirimu. Justru ini menunjukkan kamu cukup dewasa secara mental dan bertanggung jawab atas kesalahanmu.
Janji tidak mengulangi lagi
Hal selanjutnya yang diharapkan dari proses meminta maaf ialah adanya komitmen untuk tidak mengulangi kesalahan kembali.
Ini merupakan sebuah keharusan. Seseorang yang akan meminta maaf tentu harus berjanji tidak akan mengulangi kesalahan kembali. Janji dan tepati janji tersebut. That's it!!
Sabar saja bila dimarahi
Sebuah kepercayaan ibarat seperti gelas kaca. Apabila gelas sudah pecah, maka sulit untuk mengembalikan keadaan gelas seperti semula.
Saat seseorang sudah melakukan kesalahan, bahkan satu kali saja. Maka kepercayaan orang lain pada orang tersebut menjadi runtuh. Sulit untuk mengembalikan seperti semula.
Barangkali sudah dimaafkan. Namun ingatan tidak gampang hilang begitu saja. Beberapa orang juga susah memberi maaf. Bahkan mesti marah dulu. Kita mesti pahami kondisi kebathinan setiap orang yang dipernah disakiti.
Bagi peminta maaf, tidak ada tawar-tawar lagi. Bila memang sudah mengakui kesalahan. Maka solusinya minta maaf dan liat reaksi orang yang dimintai resiko. Bilamana orang tersebut marah, maka itu menjadi konsekuensi dari sebuah kesalahan.
Begitulah sulit meminta maaf. Maka itu sebisa mungkin jangan sering menyakiti perasaan orang lain. Apalagi sampai membuat orang tidak mau lagi memberi maaf. Memberi maaf merupakan hak setiap orang.
Lakukanlah sebaik mungkin permintaan maaf. Sekalipun tidak mendapat maaf. Setidaknya sudah ada usaha baik. Cara meminta maaf yang baik, ialah jangan berbuat kesalahan serius kepada orang lain. Karena seribu teman masih kurang, 1 musuh saja sudah kebanyakan.
Artikel sudah terbit di biartau.id