Kucing (namanya Barongsai). Gambar hanya pemanis saja, tidak ada hubungannya sama artikel - dokpri |
Mohon perhatiannya, ini bukan sekedar lelucon, melainkan serius. Ya, memang benar adanya jika seorang pemalas juga bisa sukses bahkan menjadi orang kaya.
Mengapa tidak? Semua orang berhak atas kesuksesan dan kebahagian di dunia, sekali Ia pemalas. Tapi mohon perhatiannya sekali lagi, "pemalas" yang dimaksud disini bukanlah sembarang pemalas.
Yakni, pemalas dalam artian seseorang yang enggan menghabiskan banyak energi untuk sesuatu hal yang mana Ia dapat melakukan dengan cara lebih mudah. Alias orang tersebut kreatif.
Seseorang yang terlihat seperti pemalas, kelihatannya memang demikian. Lebih banyak bersantai dan rebahan saja. Tapi perlu diingat, secara fisik benar Ia terlihat pemalas. Sementara otaknya tetap berjalan untuk memikirkan cara-cara praktis guna menyelesaikan pekerjaan.
Nah, menarik bukan menjadi pemalas? Lebih jelasnya yuk mari kita simak sejumlah alasan mengapa pemalas tetap bisa sukses dan kaya?
Karena mereka kreatif
Orang malas sebenarnya orang kreatif yang menyamar sebagai orang yang "tidak berguna". Tapi itu bukan berarti mereka tidak mau melakukan banyak hal, hanya saja mereka tidak mau mengeluarkan banyak energi untuk sesuatu yang tidak terlalu penting.
Mereka lebih senang mencari cara agar pekerjaannya dapat dilakukan dengan mudah. Nah, dari situ lah jiwa kreatif mulai bergejolak.
Berjiwa pengusaha
Biasanya orang malas tidak cocok dengan pekerjaan yang monoton. Itu sebabnya orang malas terkadang memiliki bakat sebagai entrepreneur atau pengusaha. Intinya mereka itu cenderung menyukai pekerjaan yang gak membosankan. Sebagai gantinya mereka akan berusaha mengeluarkan ide-ide baru dalam pekerjaan.
Mereka tahu kapan waktunya beristirahat
Jangan selalu pandang orang yang beristirahat atau rebahan saja sebagai malas-malasan saja. Boleh jadi orang tersebut memang sedang memulihkan tenaga, pikiran dan merenung ide-ide baru.
Setiap orang harusnya memahami dirinya sendiri, termasuk pemalas sekalipun. Orang malas tahu kapan waktunya untuk beristirahat dan menggunakan energi secara efektif.
Mereka tahu tujuannya
Setiap orang punya tujuannya masing-masing dalam hidup ini. Yang mana itu biasanya bermuara pada hidup sukses, sehat dan bahagia. Juga dengan orang yang malas, mereka juga ingin bahagia hidup di dunia. Selama mereka paham apa yang menjadi tujuannya, mereka akan berusaha mencapainya. Hanya saja cara yang mereka tempuh sedikit berbeda dari kebanyakan orang. Mereka fokus pada prioritasnya, tanpa peduli prioritas orang lain.
Mereka tidak pintar
Sekalipun di poin sebelumnya disebut orang malas disebut sebagai pribadi yang kreatif. Tapi mereka juga tidak pintar. Dalam artian "pintar" secara rata-rata kebanyakan orang. Orang lain yang disebut pintar diatas tentu dapat melakukan suatu pekerjaan yang selayaknya dikerjakan.
Sementara orang malas yang tidak pintar tentu terkendala. Tapi bukan berarti mereka tidak mampu. Mereka akan berpikir dan membuat perhitungan. Jika tidak mampu pada satu bidang, kenapa harus dipaksakan? Toh, pintu rezeki lainnya masih banyak.
Konteksnya, jika orang-orang berbondong-bondong mengejar posisi sebagai PNS, abdi negara dan sebagainya. Maka apa harus kita mengikuti juga? Sementara kita paham kemampuan kita tidak disana.
Kita bisa membuka usaha sendiri. Jika kita yakin dan fokus, maka hasilnya bisa sama bahkan melebihi dari mereka yang berseragam.