Senin, 13 Desember 2021

Kenapa Semakin Tambah Usia, Waktu Berjalan Lebih Cepat?

Umur setiap manusia semakin bertambah setiap tahunnya. Dan entah kenapa, semakin bertambah usia, waktu terasa begitu cepat berlalu. Terutama bagi para orang dewasa. Tidak seperti waktu kecil dulu, dimana menunggu libur sekolah rasanya lama banget.

Bagi orang dewasa, hari berlalu cepat tanpa disadari. Kenapa ya? Apa ini tuntutan usia bahwa semakin dewasa jangan terlalu diresapi hidup ini, melainkan harus bergerak cepat dan berpikir kedepan. Sehingga rutinitas padat, sibuk, lalu tak terasa sudah berapa Purnama terlewatkan tanpa adanya dia di sisi.

Oh tidak, daripada semakin gak jelas. Lebih baik kita simak sedikit rahasia Kenapa semakin tambah umur, waktu berjalan semakin cepat?

Waktu Berjalan Lambat ketika otak memproses ilmu lebih banyak. Hal ini sering terjadi pada masa kanak-kanak

Sampai disini paham kan? Bahwa anak-anak merasa waktu berlalu lebih lama. Karena banyaknya informasi baru yang masuk. Dengan banyaknya stimulus baru, otak kita membutuhkan waktu lebih lama untuk memproses informasi sehingga periode waktunya terasa makin panjang untuk bisa melakukan sesuatu. Kondisinya menjadi berubah ketika sudah dewasa.

Juga ada persepsi lain soal laju waktu yang semakin lama semakin cepat. Disebabkan karena perlambatan metabolisme pada diri orang dewasa. Ditandai dengan melambatnya detak jantung dan nafas.

Berbeda dengan detak jantung dan nafas anak kecil yang lebih cepat. Membuat bagi anak kecil, hal tersebut membuat lebih banyak waktu untuk dihabiskan.

Tetaplah pelajari sesuatu yang baru, agar hidup tidak sekedar pagi nunggu sore

Proses penyerapan informasi baru, justru lebih lama ketimbang peristiwa itu sendiri. Inilah yang membuat terasa lebih banyak waktu dihabiskan.

Lalu apa hubungannya dengan laju waktu yang kita alami? Semakin bertambah usia seseorang, maka Ia juga akan jadi lebih terbiasa dengan lingkungannya. Alhasil Ia merasa tidak ada hal baru lagi mesti diperhatikan. Seolah berjalan seperti biasa aja. Dan waktu berjalan lebih cepat.

Berbeda dengan anak kecil yang memandang dunia penuh dengan hal baru. Bagaimanapun air hujan turun, mengapa langit berwarna biru dan awan putih, dan banyak lagi. Memikirkan itu semua memang akan menghabiskan waktu. Tapi setidaknya dengan demikian waktu berlalu tidak begitu-begitu saja.

Perbedaan demikian jelas diketahui bahwa sebenarnya orang dewasa terjebak pada rutinitas sehingga sering kali mereka merasa hari berlalu tanpa perbedaan yang berarti sehingga tidak menyadari waktu terus berlalu.

Terbiasa dengan rutinitas harian, membuat waktu berjalan begitu cepat

Banyak teori yang menjelaskan mengapa semakin lama semakin waktu cepat berlalu. Penjelasannya cukup ilmiah dan rumit. Tapi disini ringkasnya saja ya.

Masih sama seperti poin sebelumnya. Orang-orang dewasa banyak yang terjebak pada rutinitas harian, tanpa mereka sadari. Misalnya terjebak di jalanan yang macet. Bahkan ada yang bilang, sangking macetnya jalanan tersebut, banyak orang yang menua di jalan. Karena begitu banyak waktu yang dihabiskan di sana. Ya ini contoh rutinitas yang membuat kita tidak terasa sudah banyak waktu berlalu begitu saja.

Seolah waktu berjalan seperti mengambang saja, begitu cepat. Semakin kita terbiasa pada suatu rutinitas. Maka hari-hari akan terlewati seperti halnya hari-hari biasa.

Jangan khawatir soal ini. Ini bukan karena Bumi yang berputar lebih cepat. Lebih kepada pikiran kita sendiri. Jadi kalau kamu tidak mau waktu berjalan begitu saja. Maka pandai-pandai mengisi rutinitas yang menarik dan bermanfaat. Memang bagi orang dewasa wajib bekerja. Tapi bukan berarti kita tidak bisa melakukan sesuatu yang disukai dan membuat setiap hari berbeda dari hari biasanya.

Semua kembali pada dirimu menjalani hidup di dunia ini. Terserah padamu hidup seperti apa. Yang jelas, waktu akan terus berlalu. Tanpa peduli kamu suka atau tidak.

Mengapa Saat Bahagia Waktu Terasa Lebih Cepat


Banyak hal yang sering kita jadikan alasan untuk menuding dunia ini gak adil. Salah satu halnya "waktu". Mengapa waktu berjalan lambat saat bersedih, tapi saat sedang bahagia waktu berjalan begitu cepat? Benarkah dunia "seberCanda" itu?

Tapi Tunggu dulu, boleh jadi itu disebabkan dari pikiran kita sendiri. Waktu tetap 24 jam sehari. Lama dan cepatnya waktu berjalan tergantung dari persepsi dari setiap orang. Dipengaruhi kondisi emosional orang tersebut.

Topik demikian sudah banyak dibahas di beberapa website. Penjelasannya cukup spesifik dan ilmiah. Tapi tenang saja, pada artikel kali ini sebisa mungkin akan dijelaskan secara sederhana. Mengutip artikel dari Bobo.id (1/2/21), kondisi dimana kita merasa waktu berjalan begitu cepat saat bahagia, sementara sebaliknya ketika sedih ataupun bosan waktu jadi terasa lambat, dinamakan Holiday Paradox

Yang mana maksudnya kondisi cepat dan lambat waktu berdasarkan perasaan. Meskipun sebenarnya waktu tetap berjalan normal. Mengapa begitu? Penjelasannya begini, ketika kita sedang bosan atau gak mood misalnya sama suatu keadaan. Nah saat itu pikiran kita menjadi tidak sibuk dan fokus menjadi terpecah. Kita jadi mulai sering melirik ke arah jam. "Ayolah kapan kesengsaraan ini berakhir?". Kira-kira begitulah yang kita pikirkan kalau lagi bosan atau tidak bahagia.

Kabar buruknya, momen seperti tersebut jadi terasa lebih lama. Itu karena pikiran kita sendiri. Pikiran kita hanya bersifat jangka pendek. Sederhananya, kita hanya memikirkan kapan waktu berlalu namun uda gak tau lagi melakukan apapun. Walhasil, waktu berjalan jadi terasa lebih lama.

Sebenarnya manusiawi saja, saat kita sedang sedih memang pikiran jadi buntu. Gak tau lagi mau melakukan apa. Terkadang ada positifnya juga, agar saat itu kita memiliki waktu lebih untuk introspeksi dan evaluasi diri saat kondisi tidak bahagia.

Sementara saat sedang bahagia. Kita biasanya lebih fokus pada momen yang sedang kita nikmati. Pikiran juga jadi ramai. Banyak hal yang menyenangkan yang ingin dilakukan. Sampai lupa waktu. Itulah sebabnya waktu berjalan lebih cepat, perasaannya begitu.

Berbanding terbalik saat menjadi kenangan. Saat kita bersedih maupun bosan dengan keadaan, waktu memang seolah terasa lambat. Meski sebenarnya waktu tetap berjalan normal. Begitu juga sebaliknya saat sedih atau bosan, jalannya waktu menjadi lambat .

Namun keadaannya menjadi berbanding terbalik. Saat momen bahagia dan sedih menjadi kenangan atau memori. Sering kali terjadi, pada saat sedang bahagia jadi lupa waktu. Waktu terlewati dengan cepat tanpa terasa. Namun saat momen indah tersebut dikenang kembali, banyak kenangan yang diingat. Bahkan untuk menceritakan kembali kenangan indah tersebut, boleh jadi waktu yang dihabiskan untuk cerita lebih banyak dari waktu kejadian sesungguhnya.

Beginilah, waktu memang misteri. Lama tidaklah waktu terkadang tergantung pada persepsi perasaan masing-masing orang. Pada kegiatan rutinitas, misalnya bersekolah maupun bekerja. Kegiatan yang sudah rutin dilakukan. Maka akan lebih sedikit momen baru yang terjadi. Karena sudah sering dilalui.

Sehingga saat mengingat kembali momen tersebut, maka lebih sedikit kenangan yang diingat. Tidak banyak yang dapat diceritakan dari kegiatan rutinitas yang terulang sehari-hari. Walaupun saat menjalani rutinitas kita merasa waktu berjalan lambat. Namun saat menjadi kenangan, menjadi lebih singkat.

Dari sini kita tahu bahwa perasaan atau kondisi hati dan pikiran mempengaruhi persepsi kita pada waktu. Saat sedih waktu terasa lambat, sementara saat bahagia waktu berjalan lebih cepat. Maka itu sebaik mungkin nikmati momen bahagia yang kamu miliki.

Sabtu, 11 Desember 2021

Awal Mula Kebiasaan Makan Satu Kali Jadi Tiga Kali Sehari

Makan 3 kali sehari sudah lazim dilakukan masa sekarang. Bahkan dianggap sebagai keharusan bagi sebagian orang, selalu makan pagi (sarapan), makan siang dan malam hari.

Karena sangking umumnya kebiasaan makan 3 kali sehari, mungkin kita tidak pernah kepikiran "memang harus ya makan sampai 3 kali sehari?". Kenapa begitu?

Padahal nih, kebiasaan selalu makan di pagi, siang dan malam hari dulunya tidak ada. Yang ada cuma kebiasan makan sekali saja dalam sehari.

Lantas bagaimana awal mula kebiasaan makan yang semula cuma sekali menjadi tiga kali sehari? Simak penjelasan berikut ini ya?

Awal mula makan cuma satu kali sehari

Terjadi pada zaman Romawi, menurut sejarawan makanan Caronline Yeldham, kebiasaan makanan tiga kali sehari seperti sekarang tidak ada pada zaman dahulu.

Orang Romawi percaya bahwa makan cuma sekali dalam sehari lebih menyehatkan, terutama untuk kesehatan pencernaan.

Bahkan masyarakat Romawi kala itu menganggap makan lebih dari sekali sebagai bentuk kerakusan.

Sementara pada abad pertengahan, kebiasaan makan masyarakat banyak mencontoh gaya hidup pemuka agama.

Seorang sejarawan makanan Ivan Day menjelaskan bahwa pemuka agama pada saat itu tidak makan apa-apa sebelum misa pagi.

Daging juga hanya dikonsumsi selama setengah tahun saja, tidak setiap hari.

Di Inggris, dikenal istilah Full Breakfast. Kebiasaan makan masyarakat negeri Ratu Elizabeth ini juga dipengaruhi oleh ritual keagamaan.

Sebelum umat Kristiani melakukan puasa Paskah, diharuskan ada telur dan daging pada menu makanan. Inilah awal mula full breakfast.

Namun ada pendapat yang menyatakan bahwa breakfast sendiri bukanlah menu makanan yang dimakan pada pagi atau sarapan.

Melainkan ada kemungkinan bahwa kata breakfast dimaknai sebagai breaking the nightâs fast. Atau membatalkan puasa sejak malam hari.

Memasuki abad ke-17, menurut Chef Clarissa Dickson Wright, kebiasaan sarapan mulai dikenal di Inggris. Dan semakin populer pada abad ke-19.

Pada abad ke-19 juga ditandai dengan masuknya era industri. Masyarakat mulai sibuk bekerja. Kebiasaan dipengaruhi jam kerja. Sehingga masyarakat harus makan di pagi hari atau sarapan, agar punya tenaga bekerja.

Pada rentang waktu 1920-1930, sarapan mulai dianggap waktu makan paling baik.

Awal mula adanya makan siang

Masih bermula pada zaman Romawi dan abad pertengahan yang awalnya hanya makan sekali sehari saja pada siang hari. Waktu makan ini disebut dinner atau makan malam.

Pada masa sebelum listrik belum ditemukan. Masyarakat kala itu bangun lebih pagi dan mulai beladang sejak subuh. Sehingga mereka menjadi lapar dan makan di siang hari.

Nah, setelah listrik ditemukan. Waktu makan menjadi lebih malam. Mungkin karena itu ya dikenal jadi istilah dinner atau makan malam.

Sementara di siang hari, masyarakat kala itu juga makan. Atau lebih tepatnya makan makanan lebih ringan. Lunch, ya istilah itu yang dikenal sebagai makan siang.

Istilah Lunch sebagai makan siang mulai dikenal pada abad ke-19. kata lunch berasal dari kata nuncheon dalam bahasa Anglo-Saxon. Yang artinya makanan ringan di antara makan, yang dipegang dengan dua tangan.

Memasuki era industri. Orang-orang jadi lebih sibuk bekerja di pabrik. Kebiasaan makan mulai berubah. Waktu makan jadi mengikuti jam kerja. Masyarakat akhirnya juga melakukan makan siang.

Awal mula adanya makan malam

Pada zaman Romawi, sebenarnya sudah ada menu makan malam. Hanya saja waktu makannya bukan di malam hari.

Hal itu dikarenakan belum ditemukan listrik. Penerangan hanya tersedia pada pagi dan siang hari memanfaatkan sinar matahari.

Setelah listrik dan lampu mulai ditemukan. Makan malam semakin bergeser semakin malam.

Di abad ke-18, masyarakat perkotaan mulai melakukan kebiasaan makan tiga kali sehari.

Kemudian pada abad ke-19 makan malam semakin lazim dilakukan. Kebiasaan ini tak terlepas dari gaya hidup masyarakat yang semakin sibuk bekerja dan baru pulang pada malam hari. Jadinya mereka baru sempat makan pada malam hari.

Sementara pada waktu libur, makan malam masih dilakukan. Hanya saja waktu makan tidak terlalu malam.

Kesimpulannya, perubahan kebiasaan makan yang dari sekali sehari saja menjadi tiga kali. Kemudian adanya kebiasaan sarapan, makan siang dan malam hari.

Sesuai dijelaskan di atas, diketahui kebiasaan dan waktu makan dipengaruhi dari ditemukannya listrik beserta lampu penerangan. Lalu sejak memasuki masa industri, ternyata memberi pengaruh besar pada kebiasaan makan masyarakat. Waktu makan menjadi mengikuti jam kerja. Dan sepertinya, kesibukan bekerja tersebut membuat makan sekali sehari menjadi tidak cukup. Sehingga harus makan sampai tiga kali sehari. Agar punya tenaga buat kerja keras, hehehe..

Jumat, 10 Desember 2021

Mengapa Milenial Perlu Investasi Bitcoin?

Pandemi Covid-19 nampaknya telah menimbulkan kebiasaan baru ditengah-tengah masyarakat, termasuk dalam urusan investasi. Masyarakat mulai sadar pentingnya menyimpan dana. Mengubah pandangan banyak orang bahwa cara menyimpan dana secara konvensional tidak lagi cukup melindungi nilai uang dari laju inflasi. Maka investasi menjadi cara yang dipilih.

Terutama di kalangan kaum milenial atau pemuda, kesadaran untuk investasi menjadi semakin tinggi. Saat ini jenis investasi juga tidak hanya pada emas dan properti saja. Investasi Saham, reksadana dan obligasi negara juga semakin lazim dilakukan. Hingga terbaru, menyimpan uang dalam bentuk mata uang kripto (cryptocurrency) juga dipilih sebagai objek investasi.

Sejak kemunculan mata uang digital, diawali dengan hadirnya Bitcoin. Pertama dipantang sebelah mata dan sangat mengkawatirkan karena mata uang jenis baru ini sangat liar. Hari ini melonjak tinggi, besoknya anjlok seanjloknya.

Namun beberapa tahun belakang ini, persepsi orang-orang tentang Bitcoin mulai berupa. Sampai milenial bisa mulai bertanya "mengapa perlu milenial berinvestasi Bitcoin?". Kiranya sejumlah data yang dikutip dari Kontan(20/02/21) berikut ini bisa jadi pertimbangan para milenial.

Minat berinvestasi milenial meningkatkan lebih dari 100%

Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI). BEI mengungkapkan data bahwa jumlah investor dalam kategori usia 18 tahun-25 tahun meningkat hingga 120,6% antara tahun 2016 dan 2018.

Seperti dijelaskan dipengantar artikel ini. Minat investasi milenial saat ini beragam. Tidak hanya pada saham, reksadana, obligasi pemerintah dan properti. Namun sejak hadirnya Bitcoin, Cryptocurrency mulai dilirik sebagai objek investasi menjanjikan.

Bitcoin merupakan instrumen investasi paling menguntungkan

Sejak Bitcoin hadir dan diperkenalkan ke publik. Nilai Bitcoin terus meningkat. Hingga pada 2017 saja nilainya valuasinya sudah mencapai Rp 275 juta (US$ 20.000) untuk 1 Bitcoin. Dan di 2021 ini sudah…

Berdasarkan kajian dari CNN pada akhir 2019, Bitcoin dinilai sebagai instrumen paling menguntungkan pada di dekade ini. Kinerja profitnya lebih menguntungkan dibandingkan saham dan obligasi dalam 10 tahun terakhir.

Sebagai perbandingan untuk mengetahui pertumbuhan nilai Bitcoin, tapi jangan terkejut ya. Jika kamu menginvestasikan uang Rp14000 pada awal dekade ini, maka nilai investasimu akan bernilai Rp1,2 miliar pada hari ini (data pada 2020).

Menurut survei, Bitcoin populer dan mendapat sambutan positif dari para milenial

Menurut survei Harris Poll tahun 2019, 30% milenial lebih memilih investasi Bitcoin dibandingkan dengan obligasi pemerintah, 27% memilih Bitcoin daripada saham, dan 24% memilih Bitcoin daripada investasi properti.

Kemudian 20% diantara mengaku sudah memiliki Bitcoin. Dan 59% koresponden berasal dari kelompok usia 18 hingga 34 tahun berpandangan positif terhadap Bitcoin sebagai inovasi keuangan yang menjanjikan.

Regulasi pemerintah terkait investasi Bitcoin dkk

Beberapa tahun terakhir iklim investasi Bitcoin atau mata uang kripto di Indonesia secara keseluruhan berkembang baik. Tampaknya Bitcoin dkk diterima dengan baik di dalam negeri.

Diikuti juga kejelasan regulasi dari badan pemerintah terkait aturan investasi Bitcoin. Dengan regulasi tersebut menjamin sisi keamanan dari investasi Bitcoin dan mata uang kripto lainnya.

Harga Bitcoin mulai stabil dan diperkirakan akan naik terus

Sejak awal keraguan akan Bitcoin karena nilai yang sangat tidak stabil. Namun beberapa tahun ini harga Bitcoin mulai mencapai pada titik stabil.

Seiring dengan penerimaan masyarakat yang baik akan Bitcoin, sebagai pembayaran ke luar negeri dan ekosistem yang terbentuk. Maka diperkirakan harga Bitcoin akan terus naik.

Ekosistem Bitcoin yang mulai terbentuk

Penjelasan sederhananya ekosistem Bitcoin sama seperti lingkungan hidup. Mesti adanya semua unsur yang mendukung kehidupan. Begitu juga dengan Bitcoin. Berbagai unsur harus terpenuhi guna mendukung berlangsungnya transaksi Bitcoin.

Seperti dijelaskan diatas, adanya regulasi pemerintah termasuk dalam unsur yang mendukung Bitcoin terus berkembang. Kemudian adanya "penambang", bursa, ewallet, alat transaksi, hingga berbagai pernyataan dari para publik figur juga turut mendukung Bitcoin. Pada akhirnya menimbulkan sendiri minat publik untuk berinvestasi di mata uang kripto.

Beberapa perusahaan mulai menerapkan Bitcoin sebagai opsi alat pembayaran. Termasuk klub sepakbola asal Inggris, Walverhampton Wanderers FC juga telah menerima konsep mata uang digital. Mereka bekerjasama dengan CoinDeal untuk mempromosikan Cryptocurrency.

Tapi ingat, berinvestasi Bitcoin tetaplah berisiko tinggi

Semenarik apapun kisah-kisah manis dari Bitcoin. Tetap perlu diingat, investasi Bitcoin tetaplah memiliki risiko yang tinggi. Dengan tingginya penambahan nilai, artinya Bitcoin juga memiliki risiko tinggi.

Maka itu perlu kehati-hatian dan informasi yang memadai saat hendak bertransaksi Bitcoin. Dalam dunia usaha dan investasi, risiko tetap ada. Inilah yang perlu disadari bersama.

Artikel ini hanya menyajikan data terkait Bitcoin dan mata uang kripto secara keseluruhan. Tidak ada ajakan langsung maupun tidak langsung untuk bertransaksi Bitcoin. Mata uang kripto sangat fluktuatif. Keputusan transaksi Bitcoin merupakan keputusan pribadi Anda sendiri.

Kamis, 09 Desember 2021

Aksi Elon Musk Pompom Dogecoin Dinilai Mengkhawatirkan, Mengapa?



Akhir-akhir ini minat investasi masyarakat semakin menggeliat. Misalnya investasi pada pasar saham, di media sosial banyak didapati unggahan netizen berupa tangkapan layar portofolionya. Selain kemudahan membeli saham secara online lewat smartphone, meningkatkannya minat investasi sekarang ini juga didukung aksi pom-pom sejumlah influencer.

Tapi tidak ada aksi pom-pom yang sefenomenal kicauan Elon Musk. Kenaikan Dogecoin sungguh drastis. Dari ratusan Rupiah bisa nyaris seribu Rupiah. Rumornya 1 Dogecoin bisa setara 1 Dollar (USD).

Tidak hanya CEO Tesla saja yang mengendorse mata uang kripto. musisi Snoop Dog serta Gene Simmons, juga ikuti jejak Musk. Sehingga harga Dogecoin mencapai nilai tertinggi sepanjang masa.

Bagi mereka yang sudah pegang Dogecoin sebelum kenaikan ini. Tentunya mereka akan senang. Tapi kenyataanya tidak semuanya begitu.

Beberapa orang yang bergelut di dunia mata uang kripto justru berpendapat sebaliknya terkait melejitnya pamor Dogecoin.

Seorang investor Ventura yang juga berkecimpung dalam Bitcoin, Nick Carter berpendapat bahwa antusiasme yang ditunjukkan Musk pada mata uang kripto termasuk Dogecoin tersebut mengkhawatirkan. Dan menilai bahwa tweet Musk bertujuan untuk kepentingan investor.

"Sayangnya, banyak investor ritel yang bisa saja kehilangan uang mereka melalui dogecoin dalam jangka panjang, sebab di sana tidak benar-benar ada hal yang menarik terkait dengar teknologi," ujar Carter seperti dikutip dari portal berita kompas.com (24/2/21).

Salah satu pendiri perusahaan data Coin Metrics dan Castle Island Venture ini juga menganggap Dogecoin hanyalah cangkang kosong yang mana orang membeli hanya untuk hiburan sehingga harganya naik.

Carter mengaku dirinya pertama kali mengenal mata uang kripto lewat Dogecoin. Saat itu menurutnya Dogecoin menghibur, namun saat ini sudah tidak bernilai lagi.

Itu tadi pendapat dari salah satu penggiat mata uang kripto. Dia mengatakan Dogecoin tidak bernilai. Sementara Berdasarkan CoinMarketCap, dogecoin pekan ini masuk dalam daftar 10 besar mata uang kripto yang paling bernilai.

Kembali lagi, pencapaian mengesankan Dogecoin ini tak terlepas dari kicauan Elon Musk. Entahlah apa yang menjadi tujuan sebenarnya Elon Musk? Mau dibawah kemanakah Dogecoin? Ke Bulan atau Mars?

Dogecoin sendiri dibentuk pada tahun 2013 oleh software engineer Billy Markus serta Jackson Palmer. Secara umum, Dogecoin dikenal sebagai lelucon dan hanya hiburan. Tapi, siapa tahu Dogecoin nantinya benar-benar berharga layaknya Bitcoin.

Ya begitulah dunia Cryptocurrency. Benar-benar sangat fluktuatif. Dan transaksi mata uang kripto memiliki tingkat risiko tinggi. Secara cuanya gede, pasti risiko juga gede. Benar kan.

Membantu Google Jawab Tanya Netizen Kapan Covid-19 Berakhir


Sudah setahun sejak kasus 01 Covid-19 terdeteksi masuk ke Indonesia. Secara manusiawi, kita semua akan jenuh dengan keadaan Pandemi seperti sekarang. Hingga tidak heran banyak yang bertanya-tanya kapan Corona ini berakhir?

Buktinya mesin pencari Google mencatat bahwa pertanyaan "kapan Corona berakhir di Indonesia?" termasuk pertanyaan paling banyak ditanyakan oleh netizen +62.

Hei Mbah Google!! Sebuah mesin yang serba tahu. Dapatkah Mbah menjawab?

Tidak ada yang tahu pasti kapan hari itu tiba. Begitu juga hasil pencarian Google, hanya bisa menjawab berupa prediksi dan ramalan.

Sepertinya Google perlu dibantu. Guna memperbanyak perbendaharaan konten yang kiranya dapat menjawab tanya netizen Indonesia: kapan Corona berakhir??

Berikut ini hasil rangkuman dari berbagai sumber terkait prediksi kapan Corona berakhir. Mulai dari prediksi Presiden Jokowi, Bill Gates, hingga pria yang mengaku time traveller.

Prediksi Jokowi akhir tahun Corona berakhir

Diawal Pandemi pada April 2020, Presiden Jokowi memprediksi Pandemi Covid-19 berakhir pada akhir tahun 2020 dan awal 2021 pariwisata akan booming. Kita tahu prediksi ini meleset jauh.

Seperti dikutip dari detikcom, alasan dari prediksi tersebut, sebab Presiden ingin membangun optimisme menghentikan pandemi secepat mungkin. Namun kenyataan berkata lain. Corona semakin menggila. Ya, tidak ada yang tahu kapan Corona ini berakhir.

Sebagaimana dikatakan juga oleh Jokowi pada Juni 2020. Jokowi: Tak Seorang pun Bisa Memastikan Kapan Pandemi Covid-19 Berakhir seperti dikutip dari merdeka.com (akses 3/3/21).

Prediksi Menko Luhut kapan Corona berhenti

Pada bulan April tahun lalu. Menko Luhut B. Panjaitan pernah memprediksi kira-kira kapan Corona berakhir. Menurutnya untuk tahu kapan Corona berakhir kuncinya dengan melakukan tes masif Covid-19.

“Mulai minggu ini sampai minggu depan per hari akan ada dua ribu hingga 10 ribu tes per hari. Sehingga ini modelling kita untuk tahu kapan kira-kira Covid-19 akan berhenti,” kata Luhut saat rapat dengan DPR RI, Selasa 21 April 2020 lalu. Dikutip dari minews.id pada 3 Maret 2021.

Kata WHO, Covid-19 berakhir awal 2022

Portal berita detikHealth (akses 3/3/2021) memberitakan bahwa direktur WHO regional Eropa menyebut Corona bisa saja berakhir awal 2022.

"Skenario terburuk pandemi telah berakhir," sebut Hans Kluge saat berbincang dengan lembaga penyiaran DR, Denmark.

Lebih lanjut Hans mengatakan bahwa di 2021 Corona masih terus mewabah. Namun relatif bisa terkendali. Sebab informasi terkait Covid-19 sekarang lebih memadai, dibanding awal 2020 dengan informasi wabah yang terbatas.

Meski terdapat mutasi virus, namun selama fasilitas kesehatan masih memadai maka wabah lebih mudah diatasi.

Ramalan seorang yang mengaku penjelajah waktu terkait kapan Covid-19

Drew Curtis, Founder Fark.com yang juga mengaku sebagai penjelajah waktu. Mengutip kembali tweet-nya dari tahun 2015. Dalam cuit tersebut (2015) Curtis mengaku sebagai penjelajah waktu dari 2020 yang datang ke 2015 dan mengatakan keadaan yang kurang baik di tahun 2020.

Tentu tweet itu bikin geger sebab nyaris akurat. Namun ada yang meragukan kebenarannya. Sebab itu hanya sebuah tweet yang tidak cukup membuktikan.

Curtis juga memprediksi kapan Covid-19 berakhir. Ketika mendapat pertanyaan demikian, Curtis menjawab "November 2020". Dan ya, lihatlah kenyataannya sekarang.

WHO memprediksi Pandemi akan menjadi Endemik

Sejak Desember 2020, dalam konferensinya WHO memprediksi Pandemi Covid-19 akan menjadi Endemik.

Endemik adalah penyakit yang selalu ada di populasi atau wilayah tertentu. Contoh penyakit endemik adalah malaria yang terjadi di sebagian besar wilayah Afrika dan Amerika Selatan.

Artinya Covid-19 akan lama berada diantara kita umat manusia. Bedanya kini sudah ada vaksin dan informasi lebih memadai terkait virus Corona dibandingkan diawal Pandemi. Penyebaran Covid-19 semakin melandai namun tetap masih ada, tidak sepenuh hilang.

Maka itu kita semua harus terus membiasakan diri hidup berdampingan dengan Covid-19. Dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Indonesia diprediksi mengakhiri wabah Covid-19 dalam 10 tahun ke depan

Prediksi ini mengacu pada kecepatan vaksinasi per hari dan jumlah penduduk Indonesia. Menurut data Bloomberg seperti dilansir detikcom (7/2/21) rata-rata jumlah dosis vaksin yang disuntikkan di Indonesia mencapai 64.000 ribu dosis. Diperkirakan butuh waktu 10 tahun lamanya untuk mencapai herd immunity yakni kekebalan 70-85 persen populasi dengan dua dosis.

Perlu diingat prediksi-prediksi diatas bisa saja benar atau meleset. Namanya juga prediksi. Covid-19 merupakan jenis penyakit baru. Sangat minim informasi yang dimiliki sejak pertama virus ini ditemukan. Maka tak heran jika satu dunia kelabakan menghadapinya.

Kunci mengakhiri Corona atau Covid-19 ialah kedisiplinan setiap orang menjalankan protokol kesehatan. Disampingnya adanya vaksin.

Rabu, 08 Desember 2021

Apa Arti Kata Ghosting yang Katanya Dilakukan Kaesang?



Istilah ghosting sebenarnya sudah lebih dulu trending sebelum heboh berita Kaesang yang katanya meng-ghosting mantan pacarnya itu. Tapi meski begitu, sepertinya masih banyak deh yang belum tahu apa arti kata ghosting dalam sebuah hubungan?

Sebelum itu mari kita bahas tentang Kaesang, putra bungsu Presiden Jokowi. Meski ini merupakan masalah pribadi Bos Sang Pisang, namun karena dia anak Presiden. Jadi mau tidak mau menjadi konsumsi publik. Kiranya apa yang dijelaskan disini bisa meluruskan apa yang tidak lurus.

Jadi awalnya ibu dari mantan pacar Kaesang Pangareb ini curhat di Instagram menagih janji Kaesang untuk menikahi putrinya. Bahkan sampai men-tag akun Presiden Jokowi.

Berbagai spekulasi berkembang di publik. Sampai akhirnya Kaesang buka suara. Kaesang sendiri mengaku sebenarnya tidak mau bahas urusan pribadinya ini ke publik, karena menurut gak etis. Singkatnya Kaesang menjelaskan bahwa sejak pertengahan Januari 2021 hubungan antara dirinya dan mantan pacar sudah berakhir. Selengkapnya bisa dilihat di video ini.

Cukup disini ghibah-in kisah percintaan anak Presiden. Kalau kamu masih penasaran apa arti ghosting, silahkan lanjut membaca artikel ini.

Arti Ghosting

Mungkin kamu sudah paham kata ghosting berasal dari bahasa Inggris. Yang mana artinya ghosting bisa diartikan sebagai hantu. Bisa juga disebut bayang-bayang.

Dalam istilah populer, anak muda memaknai kata ghosting sebagai tindakan menghilang tiba-tiba layaknya hantu. Istilah ghosting sering digunakan dalam hubungan percintaan maupun pertemanan yang berakhir tanpa kejelasan. Karena pelaku ghosting atau kita bisa menyebutkan kang-ghosting ini tiba-tiba menghilang dan memutuskan kontak.

Biasanya alasan ghosting hanya diketahui oleh si pelaku atau kang-ghosting (tukang ghosting). Sementara korban ghosting tidak tahu kenapa dia menerima ghosting.

Tentunya bagi korban ghosting ini sangat menyakitkan. Karena gak ada hujan, gak ada angin, tau-tau basah. Maksudnya tanpa tahu apa kesalahannya, korban ghosting tiba-tiba ditinggalkan pujaan hatinya tanpa pesan dan kabar.

Ghosting terjadi bukan karena punya salah

Terjadinya ghosting tidak selalu karena pasangan memiliki kesalahan. Masalahnya biasanya bersumber dari pelaku ghosting itu sendiri. Umumnya karena pelaku baru menyadari bahwa Ia sebenarnya tidak benar-benar mencintai pasangannya. Lalu perlahan menjauh dan meninggalkannya.

Ghosting merupakan cara terburuk untuk mengakhiri hubungan, baik hubungan asmara maupun pertemanan. Dan pelaku ghosting sering dicap pengecut. Bisa juga disebut pemberi harapan palsu.

Alasan lain seseorang melakukan ghosting karena tidak siap dengan komitmen untuk hubungan yang lebih serius. Bisa juga karena alasan kesibukan. Ingin mengakhiri hubungan, namun takut menyakiti hati pasangan dengan mengatakannya langsung. Padahal dengan ghosting justru semakin membuat sakit hati.

Ghosting dalam hubungan pertemanan

Praktik ghosting tidak hanya terjadi pada hubungan asmara. Namun juga hubungan pertemanan ataupun hubungan laki-laki dan perempuan tanpa status pacaran.

Ini disebut juga sebagai pertemanan Platonic. Yakni hubungan pertemanan antara laki-laki dan perempuan yang memiliki ketertarikan hati.

Namun karena demi menjaga hubungan pertemanan, maka hubungan ini disamarkan menjadi persahabatan. Ghosting terjadi ketika salah satu pihak dalam hubungan platonic tidak tahan dengan perasaannya. Karena takut merusak pertemanan, maka orang tersebut lebih memilih menghindar, pergi dan memutus komunikasi.

Ghosting dalam hubungan asmara maupun pertemanan sama saja, sama-sama bikin sakit hati. Yang kelihatannya tindakan ghosting dapat "menyelesaikan" masalah dengan mudah. Namun tidak ada masalah yang selesai dengan hanya menghindar saja. Ditakutkan akan menimbulkan masalah dikemudian hari.