Foto oleh Worldspectrum dari Pexels |
Akhir ini harga mata uang kripto kembali melonjak dan cetak rekor tertinggi. Sebut saja seperti Bitcoin dan Dogecoin. Nilainya naik gila-gilaan, dan denger² karena aksi pom pom Elon Musk.
Andai, katakanlah di tahun 2010 kamu punya uang Rp1 juta dan dibelikan Bitcoin. Maka sekarang kamu bisa jadi "sultan" atau horang kaya. Mau tahu sebabnya kenapa Bitcoin bisa menjadi sangat mahal sekarang? Simak artikel dari Coinvestasi berikut ini
Harga Bitcoin (BTC) meroket dan sempat meraih harga tertinggi sepanjang masa yang baru di 2021 yakni $42.000 setara dengan Rp589 juta.
Kemudian apa yang bisa menyebabkan harga Bitcoin bisa begitu mahal dari waktu ke waktu? Temukan jawabannya di artikel berikut ini.
3 Alasan Harga Bitcoin Mahal
Sebelum kita masuk ke alasan, tidak ada salahnya kita kilas balik soal Bitcoin di masa-masa awal kemunculannya. Seperti kisah dari SmookeTooMuch berikut.
Bulan Maret 2010 ada seorang pemilik Bitcoin dengan nama samaran “SmokeTooMuch” dia menawarkan 10.000 Bitcoin seharga $50.
Sayangnya kala itu tidak ada yang mau membeli Bitcoin, hal ini dikarenakan belum banyak orang yang mengenal dan mengetahui manfaat Bitcoin.
Seiring waktu harga Bitcoin terus mengalami perubahan dari satuan dollar, puluhan dollar, ratusan dollar hingga ribuan dollar.
Contohnya saja, di 2017 saat Bitcoin berhasil mendapatkan harga $20.000. Harga 10.000 Bitcoin senilai $50 di 2010 akan menjadi $200.000 setara dengan dua triliun di 2017.
Jika di 2010 kita membeli Bitcoin dari dengan “SmokeTooMuch” mungkin kita menjadi konglomerat hanya dalam sekejap!
Melihat harga Bitcoin dari yang tidak bernilai, kemudian merangkak naik hingga berhasil menyentuh puluhan ribu dollar dalam waktu sepuluh tahun.
Banyak yang bertanya-tanya bagaimana mungkin mata uang baru ini tumbuh begitu cepat dalam waktu singkat ? Ini dia jawabannya.
Tingkat Adopsi dan Popularitas
Bitcoin berhasil mendapatkan harga yang tinggi dikarenakan tingkat adopsi dan popularitas Bitcoin yang terus menanjak seiring waktu.
Salah satu penyebabnya adalah kehadiran exchange atau tempat jual beli aset crypto seperti Bitcoin.
Exchange cryptocurrency membantu masyarakat untuk membeli dan menjual Bitcoin dengan mudah.
Mereka juga meningkatkan profil Bitcoin sebagai aset yang layak diperdagangkan.
Selain itu, hadirnya tempat jual beli ini juga berperan sebagai media perantara untuk mencairkan Bitcoin ke mata uang fiat yang dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari di negara yang belum melegalkan crypto sebagai alat pembayaran sah.
Oleh karena itu, masyarakat yang memiliki Bitcoin mengetahui kegunaan Bitcoin yang bisa dijadikan mata uang fiat guna memenuhi kebutuhan sehari-hari, jadi bukan hanya sekadar aset digital yang tidak memiliki manfaat langsung bagi kehidupan pemiliknya.
Penawaran dan Permintaan
Tingkat adopsi dan popularitas Bitcoin ditandai dengan hadirnya exchange cryptocurrency akhirnya menyebabkan penawaran dan permintaan yang jumlahnya signifikan bagi Bitcoin.
Namun seperti yang diketahui, supply and demand Bitcoin hampir mirip dengan emas, di mana jumlah penawaran tetap tapi permintaan terus meningkat.
Seperti yang diketahui jumlah Bitcoin sangat terbatas hanya 21 juta saja, dengan jumlah tersebut tentu tidak bisa memenuhi keingin seluruh masyarakat dunia untuk memiliki Bitcoin.
Oleh karena itu, ketika permintaan sangat banyak sedangkan jumlahnya yang sangat terbatas membuat Bitcoin jadi barang langka dan harganya akan sangat mahal di masa depan.
Kondisi Negara
Pemilu AS, pemungutan suara “Brexit” Inggris, dan peraturan yang dimiliki negara hingga dimulainya pengembangan mata uang digital Cina dan beberapa negara lain.
Membuat banyak orang yang mencari alternatif untuk menyimpan kekayaan mereka, karena Bitcoin terdesentralisasi dan tidak memiliki otoritas pusat.
Bitcoin tidak rentan terhadap perubahan besar jika suatu negara melakukan keputusan atau sesuatu yang dapat membuat uang fiat menjadi tidak berharga lagi dan membuat kondisi ekonomi negara menjadi tidak stabil.
Banyak orang menggunakan cryptocurrency untuk menjaga uang mereka aman dari devaluasi, atau bahkan menggunakannya sebagaimana mereka akan menggunakan uang kertas.
Itu tiga alasan yang membuat harga Bitcoin bisa begitu tinggi meski baru diperkenalkan di tahun 2009 oleh anonim Satoshi Nakamoto.
Bitcoin terbukti menjadi andalan ketika kondisi ekonomi dunia tidak stabil dan terus mengalami inflasi.
Ketika harga aset lain jatuh karena pandemi Bitcoin justru terus bangkit dan stabil di kisaran angka $9.000-$10.000 harga yang cukup besar dibandingkan dengan aset-aset yang sudah lama dijadikan alat investasi seperti emas, saham atau properti.
Di prediksi, adopsi Bitcoin di masa depan akan terus meningkat, yang diharapkan akan membuat harganya semakin naik.
Haruskah Berinvestasi dalam Bitcoin?
Bitcoin berada pada harga yang bagus sekarang ini. Banyak investor cryptocurrency merasa cryptocurrency dapat terus meningkat, yang akan membuat investasi kamu hari ini akan bernilai jauh lebih tinggi di masa depan.
Jika kamu ingin bermain aman, bisa menunggu harga Bitcoin turun, atau mulai menabung Bitcoin sedikit demi sedikit mulai dari Rp10.000 saja, jika dilakukan secara rutin maka kamu bisa mendapatkan satu Bitcoin dan mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda di masa depan.