Rabu, 09 Januari 2019

Mengapa Hiroshima & Nagasaki yang dibom Atom? Mengapa Bukan Kota Lainnya?

daftar bank Neo, dapat bonus, gratis transfer antar bank dan banyak cuan

Awan jamur bom atom di langit Hiroshima (kiri) dan Nagasaki (kanan)



Tulisan ini dibuat diawal tahun, masih jauh ke Agustus. Tapi saya pengen aja bahas bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Benar sekali, suatu peristiwa yang sedikit banyaknya berpengaruh pada kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Tapi sekarang bukan saatnya bahas sejarah panjang di pengujung perang dunia 2. Kita bahas yang jarang dibahas aja. Eh gimana sih maksudnya..

Bom atom Hiroshima dan Nagasaki. Kedua peristiwa  besar ini sampai saat ini terus dikenang dunia. Apa-apa di dunia ini yang bersangkutan dengan ledakan, kekuatannya sering dibandingkan dengan ledakkan bom Hiroshima & Nagasaki.

Satu pertanyaan dari peristiwa ini yang barangkali jarang dipikirkan banyak orang, karena pusat perhatian lebih banyak kearah pada kekuatan ledakan yang luar biasa.

Lantas mengapa harus Hiroshima & Nagasaki? Kenapa bukan Tokyo sebagai ibukota negara Jepang?

Hiroshima

Foto awan bom atom Hiroshima yang ditemukan di Sekolah Dasar Honkawa tahun 2013. Foto ini diyakini diambil ±30 menit setelah ledakan dari jarak 10 km (6,2 mi) di sebelah timur hiposentrum

Alasannya karena Hiroshima diketahui sebagai pusat militer Jepang. Namanya juga perang militer, tentu targetnya antara militer ke militer. Hiroshima dinilai paling strategis untuk melumpuhkan kekuatan militer Jepang.

Jadi guys, sebelum kota Hiroshima menjadi target pemboman oleh Sekutu. Sebenarnya ada sejumlah opsi kota-kota lain untuk dijadikan objek dijatuhkannya bom atom oleh Sekutu. Bahkan awalnya Kyoto lebih favorit ketimbang  Hiroshima sebagai target.

Target Committee mencalonkan lima target: Kokura, tempat berdirinya salah satu pabrik munisi terbesar di Jepang; Hiroshima, tempat pemberangkatan dan pusat industri yang dijadikan markas militer besar; Yokohama, daerah perkotaan yang menjadi tempat produksi pesawat, peralatan mesin, kapal, perangkat listrik, dan penyulingan minyak; dan Kyoto, pusat industri besar.

Sebagai pusat industri besar, Kyoto menjadi favorit target bom atom. Namun mempertimbangkan di Kyoto ada sejumlah warisan sejarah, agama dan kebudayaan. Maka Kyoto dihapus dari target.

Mempertimbangkan berbagai alasan seperti mengindari lebih banyak target anak-anak & ibu-ibu, dan mengutamakan target militer, maka Hiroshima dipituskan sebagai target. Juga lokasi Hiroshima yang luas dan dikelilingi bukit membuat tingkat kerusakan terpusat sehingga potensi kerusakan semakin parah. Tujuannya ialah efek psikologis, guna menekan Jepang segera menyerah dan mengakhiri perang.

Orang-orang di darat melaporkan melihat pika atau kilau cahaya terang yang diikuti don, bunyi dentuman keras.  Sekitar 70.000–80.000 orang, 20.000 di antaranya tentara, atau 30% penduduk Hiroshima tewas akibat ledakan dan kebakara pascaledakan, dan 70.000 orang sisanya cedera.

Nagasaki
Bom atom diatas Nagasaki



Setelah pemboman Hiroshima, masih belum ada tanda Jepang untuk menyerahkan diri dalam perang dunia 2. Nagasaki tidak sama dengan Hiroshima. Di Nagasaki tidak ada markas militer dalam jumlah besar.

Namun nyatanya kota Nagasaki tidak kalah dalam berkontribusi besar terhadap armada perang Jepang. Di Nagasaki terdapat salah satu pelabuhan terbesar di Jepang dan sebagai kota Industri besar, termasuk industri militer.

Kekuatan bom Nagasaki sebenarnya lebih dahsyat dibanding Hiroshima. Namun dampaknya dibatasi oleh lembah Urakami yang sempit. Meski tetap saja, jumlah korban yang berjatuhan tetap banyak.

Lebih mengerikan lagi, setelah Hiroshima dan Nagasaki. Ternyata Sekutu masih merencanakan pemboman selanjutnya 17 atau 18 Agustus. Bila saja sampai 13 Agustus Jepang belum ada tanda untuk menyerah, maka akan dipertimbangkan ada bom yang dijatuhkan lagi.

Tanggal 9 Agustus dewan perang Jepang masih bersikukuh untuk tidak menyerah. Pada hari yang sama juga tersiar kabar Uni Soviet menyatakan perang terhadap Jepang. Maka otoritas Jepang kemudian mulai menimbang untuk menyerah dengan satu syarat bahwa Tahta Kekaisaran tetap berdaulat.

Pada 12 Agustus Kaisar Hirohito memberitahukan keluarganya seputar keputusan menyerah. Karena Sekutu membiarkan prinsip perlindungan Tahta Kekaisaran, Kaisar Hirohito merekam pengumuman penyerahan dirinya pada 14 Agustus 1945, dan disiarkan keesokan harinya.

Sampai sekarang sebenarnya masih ada perdebatan terkait hubungan antara bom atom dengan menyerahnya Jepang kepada Sekutu. Faktor masuknya Uni Soviet ke arena perang melawan Jepang. Disebut juga berpengaruh besar  menyerahnya Jepang.

Pada akhirnya, meski pemilihan Hiroshima dan Nagasaki sebagi target bom dengan mempertimbangkan target militer dan mengindari korban sipil. Namun faktanya jumlah korban tetap banyak berasal dari masyarakat sipil yang tidak berdosa.
Sementara bagi yang mendukung, bom atom dianggap sebagai cara yang ampuh untuk mengakhiri perang. Otoritas Jepang kala itu dinilai terlalu radikal dalam mengambil kebijakkan.

Meski dimasa damai sekarang Jepang dan Amerika Serikat menjadi negara bersahabat dalam berbagai bidang. Dan kedua masyarakatnya juga terlihat akur-akur saja, seakan melupakan kejadian kelam dimasa lalu.

Namun begitulah perang, kalah jadi abu, menang jadi arang. Damai memang lebih indah.

Sumber:
Wikipedia

CryptoTab Browser menambang online Bitcoin, penghasilan Btc gratis
Previous Post
Next Post

Aku orangnya gak banyak bicara, sedikit cuek, namun lumayan ramah Twitter @riandaprayoga