Foto: Ilustrasi Prabowo Subianto (kiri), Anies Baswedan (tengah), dan Ganjar Pranowo (kanan). (Edward Ricardo/CNBC Indonesia) |
Hai Guys… pemilu masih tahun depan, tapi sekarang sudah ramai aja. Apakah 2024 bakal se-seru itu?
Peta politik menjelang 2024 mendadak berubah di penghujung Agustus 2023 ini. Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar yang tidak disangka-sangka, tiba-tiba berpasangan untuk bersiap turun di gelanggang 2024.
Bisa dibilang, 2024 akan terjadi All Jokowi Final, karena partai koalisi Jokowi yang menjadi kendali di 3 koalisi pencapresan. Tapi dari pihak Istana mengaku tidak ada intervensi. Meski Pak Jokowi pernah menyebut bakal cawe-cawe.
Okelah, saya hanya rakyat biasa yang hanya menonton saja untuk saat ini. Ya inilah politik, kita nikmati saja ya.
Yang dari saya lihat. Peta politik kini sudah berubah. Rasanya cebong-kampret benar sudah punah. Isu PKI di bulan September ini juga belum terasa.
Politik identitas? Hmm… sudah mulai berkurang. Termasuk juga terkait adzan RCTI yang ada Ganjar. Rasa-rasanya masih soft, tidak sepanas beberapa tahun lalu.
Hmm… atau ini hanya perasaanku saja? Maaf ya jika ini salah.
Mulai sibuk dengan gagasan masih-masing
Nilai positif yang saya lihat belakangan ini. Masing-masing kubu koalisi mulai sibuk dengan dirinya sendiri tanpa sibuk mengurusi kubu sebelah, apalagi sesuatu yang diluar konteks.
Meskipun kita bisa saja muntah dengan janji-janji baik itu dari kubu Prabowo, Ganjar dan Anies-Muhaimin.
Kita mulai dengan Pak Prabowo yang saya nilai janjinya paling menggelegar diantara lainnya. Saya belum mempelajari detailnya, jadi hanya menyebut sepengetahuan saya saja.
Prabowo janji akan memberi makan & susu gratis bagi anak sekolah, bangun lumbung pangan di rawa-rawa dan menaikkan gaji
Kemudian ada Muhaimin Iskandar, bakal cawapres dari Anies Baswedan. Janjinya gak kalah menggelegar. Yakni Anak Indonesia anak Indonesia bakal mendapat tunjangan dari kandungan. BBM gratis dan dana Desa dinaikkan
Tak ketinggalan, Ganjar Pranowo juga melontarkan wacana menaikkan gaji guru hingga Rp30 juta. Ia mengklaim wacana tersebut sudah dikalkulasi matang oleh ahli. Tujuannya akan banyak orang pintar yang ingin jadi guru.
Bagaimana? Bagi saya yang untuk 2024 ini masih swing voter, hanya menyimak saja. Dan saya pikir janji-janji tersebut gak buruk-buruk amat. Toh diluar nalar apapun janjinya, ini hanya janji, janji kan gak bayar awkwkwk.
Saya suka kondisi demikian, apalagi ada saut-sautan dari kubu sebelah seperti ini contohnya:
Tinggal nanti kita saksikan saja dari kubu mana yang mampu menjelaskan ide, gagasan dan janji-janji ke pemilih dengan cara yang paling sederhana dan mudah dipahami.
Sederhananya, silahkan berjanji hingga membual. Saling adu gagasan, berdebat, sampai nanti siapa yang terlihat paling logis, itulah yang berpotensi terpilih.
Perlu diperhatikan ya bapak-bapak (ibu) bacapres-cawapres, sekarang jamannya orang serba instan, lebih suka short, yang ringkas-ringkas aja. Jadi berusaha keraslah menyampaikan materi kampanye se-satset mungkin.
Setidaknya berusahalah segitu dulu. Terkait janji-janji tadi, pertanggung jawabkanlah pada Tuhan mu. Kami rakyat hanya bisa mendukung dan berdoa, juga kritik.