Selasa, 28 Desember 2021

Dokter itu Malas Nulis atau Memang Sengaja Tulisannya Jelek?


Dokter itu kan pendidikannya tinggi kan ya? Tapi kok tulisannya jelek? Tulisan ceker ayam. Sebenarnya dokter itu malas menulis atau memang sengaja supaya pasien tidak bisa baca resep obat.

Fakta tulisan dokter jelek ini sudah banyak diketahui banyak orang. Jawabannya sebenarnya gampang saja, supaya pasiennya tidak bisa membaca atau mengetahui isi dari resep obat yang dibuat dokter.

Dan itu demi kebaikan dari para pasien. Karena sebuah obat medis belum tentu cocok untuk mengobati penyakit yang sama secara berkali-kali atau untuk pasien lainnya. Jadi bahaya sekali jika pasien sampai menyalahgunakan resep obat.

Tentu dokter tidak sembarangan memberi resep obat, meski tulisan resep terlihat seperti asal-asalan. Sangking jeleknya tulisan dokter, sampai tidak bisa terbaca oleh pasien. Tapi Apoteker dapat memahaminya.

Pemberian resep dokter tidak sembarangan. Jangan dikira kita bisa mengkonsumsi obat yang sama secara berulang. Karena dokter buat resep obat juga memperhatikan aspek umur, gejala, jenis kelamin, riwayat penyakit pasien dan sebagainya.

Jadi itu tujuan resep dokter ditulis dengan tulisan yang jelek. Karena ini berkaitan dengan obat pemulihan pasien ya bersifat rahasia. Biarkan menjadi sandi antara dokter dan apoteker.

Dan beberapa teori lain, menyebutkan tulisan dokter yang jelek pada secarik kertas resep obat. Dilakukan guna mempermudah tugas dokter.

Bayangkan saja, tugas dokter itu berat sekali. Misal dalam sehari seorang dokter melayani 100 pasien. Dalam 8 jam kerja sehari, artinya seorang dokter melayani 1 pasien per 5 menit.

Sungguh pekerjaan yang berpacu dengan waktu dalam mengobati pasien. Setelah memeriksa pasien, diagnosa, kemudian menulis resep obat sambil ngobrol sama pasien terkait penyakitnya.

Jadi wajar saja tulisan dokter jadi tidak rapi. Selain memang tujuannya agar hanya diketahui oleh orang tertentu saja, yaitu apoteker. Dan seorang dokter juga disebut sudah terbiasa menulis cepat karena semenjak kuliah terbiasa merangkum buku terkait Fisiologi Kedokteran yang tebal bukan main tersebut.

Tulisan resep dokter seperti cakar ayam memang sudah jadi cerita lama. Kebiasan tersebut sudah mulai ditinggalkan. Alasannya karena semakin majunya teknologi komunikasi dan media tulis. Juga meminimalisir kemungkinan miskomunikasi antara dokter dan apoteker.

Resep dokter kini juga ditulis secara komputerisasi. Meskipun demikian kode-kode dalam obat juga tetap njlimet. Jadi jangan sok tahu membaca resep obat.

Beruntungnya kini sudah tersedia sejumlah aplikasi telemedicine. Dimana kita bisa berobat lewat perangkat gawai. Dalam kondisi normal atau penyakit ringan. Kita bisa konsultasi sama dokter secara online dan obat bisa langsung diantarkan ke rumah pasien.

Selasa, 21 Desember 2021

Seandainya Indonesia Tidak Dijajah Belanda, Seperti Apa Negara Ini Sekarang?

Sejarah memang tidak bisa diubah dengan kembali ke masa lalu, dan berharap sejarah hari ini berubah. Tapi kalau cuma berandai-andai boleh dong ya. Sejarah negara Indonesia kini kita tahu meraih kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, yang setiap tahunnya diperingati hingga kini.

Momen ketika perjuangan bangsa ini mengusir penjajah dari Bumi Pertiwi, dengan selamat sentosa mengantarkan Bangsa Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaannya. Lantas, apa jadinya ya seandainya Indonesia tidak pernah dijajah? Apa yang terjadi hari ini ya? Apa kita sudah merdeka? Jika tidak pernah dijajah.

Seandainya dulu bangsa Eropa tidak keranjingan rempah-rempah, mungkin mereka tidak terlalu agresif menemukan rempah-rempah. Tidak datang ke Nusantara. Mungkin tidak ada nama Indonesia. Bayangkan, sejak Konstantinopel runtuh. Bangsa Eropa harus mengelilingi Benua Afrika lalu ke Timur untuk menemukan Dunia Baru, ke Nusantara, surganya rempah-rempah.

Bayangkan sejarah tersebut tidak ada. Tidak ada rempah disini, tidak datang penjajah dan kita (bangsa Indonesia) tidak pernah dijajah.

Dalam studi sejarah, ada yang disebut dengan telaah kontrafaktual histori. Jeremy Black dan Donald M. Macraild dalam buku Studying History, yang dikutip Vice, menjelaskan bahwa telaah histori semacam ini disebut sebagai upaya memproyeksikan sekian kemungkinan yang tidak pernah terjadi, atau seharusnya terjadi, untuk memahami lebih utuh sebuah peristiwa atau sejarah.

Andi Achian, seorang sejarahwan yang memahami metode kontrafaktual sejarah, pernah berdiskusi terhadap hal ini pada Vice. Kamu ingin tahu jika Indonesia tidak pernah dijajah oleh Belanda?

Andi menjelaskan bahwa hal yang mungkin terjadi jika Indonesia tidak pernah dijajah Belanda ialah industrialisasi yang lebih maju dari sekarang. Sejumlah daerah pesisir Indonesia akan sangat berkembang pesat karena perdagangan. Memang pada awalnya perdagangan di kawasan Nusantara sudah berkembang pesat dan memiliki ekonomi yang kuat.

Sudah jelas, datangnya penjajah dari VOC, Hindia Belanda sampai Jepang memang sangat menghambat perdagangan dan ekonomi Nusantara. Tanpa adanya Kolonialisme, Nusantara memang sudah menguasai perdagangan Asia.

Dominasi kolonial lah yang sudah menghambatnya. "Jadi, dengan atau tanpa kedatangan Eropa, sebetulnya Nusantara sudah menjadi bagian jaringan perdagangan dunia,’’ ujar Bondan Kanumayoso, dosen Ilmu Sejarah, Universitas Indonesia kepada GNFI (16/7/). Bondan pernah menerbitkan disertasinya berjudul Nasionalisasi Perusahaan Belanda di Indonesia (2001).

Jadi seperti itulah seandainya Indonesia tidak pernah dijajah. Tidak ada maksud ingin mengingkari sejarah. Namun setidaknya kita jadi tahu bahwa kemungkinan lebih baik bila tidak ada penjajahan di muka Bumi ini. Dengan begitu kita akan berusaha untuk terus menolak penjajah dalam bentuk apapun.

Sabtu, 18 Desember 2021

Alasan Mengapa Pemalas Masih Bisa Sukses

Kucing (namanya Barongsai). Gambar hanya pemanis saja, tidak ada hubungannya sama artikel - dokpri

Mohon perhatiannya, ini bukan sekedar lelucon, melainkan serius. Ya, memang benar adanya jika seorang pemalas juga bisa sukses bahkan menjadi orang kaya.


Mengapa tidak? Semua orang berhak atas kesuksesan dan kebahagian di dunia, sekali Ia pemalas. Tapi mohon perhatiannya sekali lagi, "pemalas" yang dimaksud disini bukanlah sembarang pemalas.


Yakni, pemalas dalam artian seseorang yang enggan menghabiskan banyak energi untuk sesuatu hal yang mana Ia dapat melakukan dengan cara lebih mudah. Alias orang tersebut kreatif.


Seseorang yang terlihat seperti pemalas, kelihatannya memang demikian. Lebih banyak bersantai dan rebahan saja. Tapi perlu diingat, secara fisik benar Ia terlihat pemalas. Sementara otaknya tetap berjalan untuk memikirkan cara-cara praktis guna menyelesaikan pekerjaan.


Nah, menarik bukan menjadi pemalas? Lebih jelasnya yuk mari kita simak sejumlah alasan mengapa pemalas tetap bisa sukses dan kaya?


Karena mereka kreatif


Orang malas sebenarnya orang kreatif yang menyamar sebagai orang yang "tidak berguna". Tapi itu bukan berarti mereka tidak mau melakukan banyak hal, hanya saja mereka tidak mau mengeluarkan banyak energi untuk sesuatu yang tidak terlalu penting.


Mereka lebih senang mencari cara agar pekerjaannya dapat dilakukan dengan mudah. Nah, dari situ lah jiwa kreatif mulai bergejolak.


Berjiwa pengusaha


Biasanya orang malas tidak cocok dengan pekerjaan yang monoton. Itu sebabnya orang malas terkadang memiliki bakat sebagai entrepreneur atau pengusaha. Intinya mereka itu cenderung menyukai pekerjaan yang gak membosankan. Sebagai gantinya mereka akan berusaha mengeluarkan ide-ide baru dalam pekerjaan.


Mereka tahu kapan waktunya beristirahat


Jangan selalu pandang orang yang beristirahat atau rebahan saja sebagai malas-malasan saja. Boleh jadi orang tersebut memang sedang memulihkan tenaga, pikiran dan merenung ide-ide baru.


Setiap orang harusnya memahami dirinya sendiri, termasuk pemalas sekalipun. Orang malas tahu kapan waktunya untuk beristirahat dan menggunakan energi secara efektif.


Mereka tahu tujuannya


Setiap orang punya tujuannya masing-masing dalam hidup ini. Yang mana itu biasanya bermuara pada hidup sukses, sehat dan bahagia. Juga dengan orang yang malas, mereka juga ingin bahagia hidup di dunia. Selama mereka paham apa yang menjadi tujuannya, mereka akan berusaha mencapainya. Hanya saja cara yang mereka tempuh sedikit berbeda dari kebanyakan orang. Mereka fokus pada prioritasnya, tanpa peduli prioritas orang lain.


Mereka tidak pintar


Sekalipun di poin sebelumnya disebut orang malas disebut sebagai pribadi yang kreatif. Tapi mereka juga tidak pintar. Dalam artian "pintar" secara rata-rata kebanyakan orang. Orang lain yang disebut pintar diatas tentu dapat melakukan suatu pekerjaan yang selayaknya dikerjakan.


Sementara orang malas yang tidak pintar tentu terkendala. Tapi bukan berarti mereka tidak mampu. Mereka akan berpikir dan membuat perhitungan. Jika tidak mampu pada satu bidang, kenapa harus dipaksakan? Toh, pintu rezeki lainnya masih banyak.


Konteksnya, jika orang-orang berbondong-bondong mengejar posisi sebagai PNS, abdi negara dan sebagainya. Maka apa harus kita mengikuti juga? Sementara kita paham kemampuan kita tidak disana.


Kita bisa membuka usaha sendiri. Jika kita yakin dan fokus, maka hasilnya bisa sama bahkan melebihi dari mereka yang berseragam.


PERHATIAN! artikel ini bukan pembenaran atas tindakan malas. Silahkan Anda menjadi pemalas atau apapun itu. Tapi jadilah orang yang bertanggung jawab dan memiliki tujuan hidup, jika Anda ingin sukses.

Sumber: Liputan6

Nama Negaranya Netherland, Tapi Kok Kita Sebut Belanda?

Nama Belanda sepertinya tidak asing lagi ditelinga bangsa Indonesia. Dalam sejarah Tanah Air, Belanda kita kenal sebagai negara yang telah menjajah Indonesia.

Mungkin telah bertahun-tahun kita mengenal Belanda sebagai nama sebuah negara. Tapi tahukah kamu? bahwa Belanda sesungguhnya bukan nama resmi secara internasional yang dipakai negara itu.

Banyak orang baru menyadari hal ini ketika sedang menonton pertandingan sepakbola internasional. Misalnya Belanda vs Yunani. Di televisi tertera nama Netherlands vs Greece. Nah loh, kok jadi beda banget?

Mengapa orang Indonesia khususnya, menyebut Belanda, Yunani, Mesir. Padahal ketiga nama tersebut memiliki nama lain secara internasional. Misalnya kita mengenal Mesir, tapi dunia internasional mengenal negara asal Mohamed Salah tersebut sebagai Egypt.

Itu karena, bahasa Indonesia merupakan bahasa yang terbuka dan mudah beradaptasi dengan bahasa asing. Artinya, bahasa Indonesia dapat menyesuaikan dengan bentuk (fonologi) bunyi bahasa asing.

Misalkan nama negara berawalan C disesuaikan lafal bahasa Indonesia menjadi K. Seperti Colombia dan Canada menjadi Kolombia dan Kanada.

Tapi bila Netherlands menjadi Belanda memang membingungkan. Dari Mana jalannya?

Netherlands merupakan nama internasional dari Belanda. Masyarakat dunia juga sering menyebutnya sebagai Holland. Bahkan lebih populer Holland daripada Netherlands. Padahal Holland merupakan satu bagian dari Netherlands. Kota-kota besar seperti Amsterdam, Rotterdam dan Den Haag ada di Holland Selatan dan Utara. Seperti halnya masyarakat dunia yang lebih mengenal Bali dibandingkan Indonesia.

Begitupun di Nusantara awalnya juga lebih mengenal nama Holland. Hanya saja pengucapannya bervariasi.

Antara lain, Wolanda (Hikayat Tanah Hitu, 1650), Welanda (Syair Hemop, 1750), Walanda (Warkah Sumatera Barat, 1793-1795), Olanda (Hikayat Maharaja Marakarma, 1844), Holanda (Carita Bangka, 1861), serta Belanda (Majalah Guru, 1931).

Kamu mungkin saja berpikir Holland menjadi Wolanda kemudian jadi Belanda merupakan Cocokologi saja. Padahal tidak juga. Memang kira-kira begitulah bahasa. Sifatnya abritrer alias mana suka. Disesuaikan lidah dari penuturnya.

Tidak ada aturan baku dalam penyebutan nama negara dalam bahasa tertentu. Semuanya dikembalikan pada masyarakat penutur.

Jika ada sebuah negara yang nama internasional sesuai dengan pelafalan bahasa Indonesia, maka tidak ada perubahan. Seperti Iran dan Malaysia.

Kemudian ada nama negara yang ejaannya disesuaikan namun pelafalannya tetap sama. Seperti Irak (Iraq) dan Kosta Rika (Costa Rica).

Lalu Ejaan dan lafal disesuaikan bahasa Indonesia, seperti Prancis (France), Singapura (Singapore) dan Jerman (Germany). Terakhir penyebutan nama negara dengan cara diterjemahkan. Seperti Pantai Gading (Ivory Coast), Selandia Baru (New Zealand) dan Korea Selatan (South Korea).

Dalam kondisi khusus memang penyebutan nama negara dalam bahasa Indonesia memang membingungkan. Belanda (Netherland), Mesir (Egypt) dan Yunani (Greece).

Tentang Belanda sudah dijelaskan di atas. Beda dengan Mesir dan Yunani. Bahasa Indonesia meresap nama kedua negara tersebut dari bahasa Arab. Kedekatan kultural dan sejarah yang menjadi faktornya.

Tidak ada yang salah dengan ini. Justru bangsa Indonesia yang lebih dulu mengenal nama Mesir dan Yunani yang diambil dari bahasa Arab. Dibandingkan Bangsa Barat yang mengenal Egypt dan Greece.

Namun sekali lagi, tidak ada yang salah dalam penyebutan nama negara. Tentu selama itu tidak ada unsur menghina negara atau pihak tertentu.

Kamis, 16 Desember 2021

Langkah-langkah yang Seharusnya Dilakukan Saat Kecewa?

Rasanya hampir setiap orang di dunia ini pernah yang mengalami kecewa. Ya, itu sangat manusiawi. Terlebih saat Pandemi sekarang ini di tahun 2020. Banyak rencana dan harapan harus pupus di tahun ini. Kecewa? Sudah pasti.

Tapi disinilah kita hidup. Kecewa tentu ada. Tapi hidup tetap berjalan. Sebisa mungkin kita jangan biarkan rasa kecewa itu terus berlarut.

Saat sedang kecewa, memang ada rasa ingin balas dendam kepada orang yang membuat kecewa. Tenang! Lebih baik kamu simak dulu Langkah-langkah apa saja yang sebaiknya dilakukan saat sedang kecewa.

Terima Rasa Kecewa tersebut

Kecewa memang sangat menyakitkan. Tapi tidak ada salahnya untuk menerima rasa sakit itu. Daripada membohongi diri sendiri di balik senyuman, walau sedang kecewa. Justru itu bikin rasa sakit tersebut semakin parah. Lebih baik terima keadaan dan coba ikhlas.

Menangis Saja, jangan ditahan

Setiap orang mungkin masih kuat menutupi rasa kecewa di depan orang lain. Tapi ada kalanya disaat sedang sendiri, pertahanan "pura-pura bahagia" tersebut runtuh. Pengen nangis? Mengapa gak?! Menangis saja, jangan ditahan.

Menangis juga punya sisi positif. Agar semuanya plong. Tapi setelahnya, berjanjilah untuk tidak mengulangi lagi perbuatan tersebut.

Ingat! Setiap orang punya kisahnya masing-masing dan jangan merasa diri paling menderita Sedunia

Tidak ada yang menyangkal betapa menyakitkannya rasa kecewa. Tapi saat kamu sedang kecewa, ingatlah! Kamu tidak sendiri. Jangan berpikir kamu menjadi orang yang paling menderita sedunia. Tanpa bermaksud meremehkan rasa kecewa setiap orang. Namun kita tetap harus bergerak dengan melakukan langkah-langkah yang tepat saat sedang kecewa.

Lakukan hal yang menyenangkan

Memendam rasa kecewa tidak ada gunanya. Hari ini mungkin kamu sedang kecewa, silahkan bersedih. Tapi kamu juga ingin bahagia, bukan?

Bahagia itu bermula dari apa yang kamu pikir dan lakukan. Salurkan rasa emosi akibat kecewa pada kegiatan yang positif. Bisa makan makanan favorit, main games, bermusik, liburan. Berhubung Pandemi Covid-19, lakukanlah kegiatan yang menyenangkan dan positif sesuai protokol kesehatan ya.

Evaluasi harapan

Kecewa itu ada, karena kenyataan yang tidak sesuai harapan. Ketika harapan hanya menjadi angan-angan, rasanya memang sangat menyakitkan. Terlebih bila sudah sangat berharap dan 99% lagi tercapai, namun kenyataannya berkata sebaliknya.

Segera lakukan evaluasi terhadap daftar harapan yang kamu miliki. Boleh jadi bukan ketidakmampuan kamu menggapai harapan. Namun harapanmu yang salah. Cobalah mengevaluasi harapan dengan lebih realistis dan tepat.

Cerita pada teman, keluarga atau orang terdekat

Pada akhirnya kita hanya makhluk sosial, yang membutuhkan peran orang lain dalam menjalani hidup. Beban hidup terlalu berat jika hanya diemban sendiri.

Berbagi kisah sedih pada orang lain memang sederhana itu. Cukup cerita saja apa keluh kesahmu pada orang terdekat, terpercaya dan tepat. Karena cukup berbagi kesedihan pada orang yang tepat, rasanya sudah cukup mengurangi beban tersebut.

Sebaiknya jangan terlalu berharap orang lain akan menyelesaikan masalahmu. Justru itu akan menambah beban. Karena kita jadi berharap lagi, takutnya tidak sesuai harapan dan kecewa lagi.

Mengambil sisi positif

Mungkin ini terdengar klise. Tapi kita sedang tidak dalam posisi menawar. Saat sedang kecewa. Tentu celah sedikit saja untuk bangkit, seharusnya diusahakan sekeras mungkin. Gak usah banyak alasan.

Saat keadaan menjadi kacau balau tak menentu. Cobalah untuk tenang dan berpikir. Apa makna dibalik semua ini? Apakah masih ada sisa kebahagiaan?

Yakinlah tetap ada sisi positif, ada hikmah di setiap peristiwa. Mulai dengan selalu berpikir positif. Jangan sisakan ruang untuk berpikir negatif, karena itu akan memperparah. Seperti dijelaskan di atas, tidak ada tawar menawar lagi. Dunia tidak terbagi atas orang optimis dan pesimis. Orang-orang optimis lah yang berhak menggenggam dunia. Maka itu berusahalah untuk itu.

Singkirkan teman yang membawa dampak negatif

Dalam bergaul memang tidak baik untuk pilih-pilih teman. Sebisa mungkin kita berteman dengan banyak orang. Tapi banyak teman, bukan sekedar banyak secara jumlah. Namun pilihlah pergaulan secara tepat dan membawa dampak positif bagi kedua belah pihak.

Saat kita menangis karena kecewa. Setelahnya itu juga, berjanjilah untuk tidak melakukan hal yang sama. Artinya jangan biarkan kamu disakiti lagi, jangan biarkan orang lain menyakitimu lagi. Menjauh dan singkirkan orang atau teman membawa dampak negatif.

Untuk mengatasi rasa kecewa itu perlu kesabaran untuk pulih. Tidak bisa simsalabim menjadi tegar dan kuat. Karena ini soal perasaan. Nikmati aja dulu diawal-awal, dan jadikan pembelajaran. Oh seperti ini hidup. Mungkin salahnya ada pada dirimu, orang lain dan lingkungan. Dengan begitu kita dapat meminimalisir kejadian serupa di lain waktu. Sekiranya itu lebih baik, ketimbang pura-pura tegar dan bahagia. Tapi terus terjadi berulang kali.

Selasa, 14 Desember 2021

Mengapa Orang "Bodoh" Bisa Lebih Sukses dari Orang Pintar?

Sebelumnya mohon perhatian, jika kamu merasa memiliki kesamaan dalam isi artikel ini. Sesungguhnya tidak ada maksud mengkotak-kotakan antara "si bodoh" dan "si pintar".

Penilaian atas tingkat kepintaran seseorang sesungguhnya sangat relatif. Penilaiannya tergantung dari sudut pandang masing-masing orang. Dan umumnya pintar dan bodoh dinilai secara akademik.

Sekalipun seseorang telah divonis "bodoh" saat di sekolah. Bukan berarti dunianya berakhir. Bahkan tidak jarang, mereka yang terlihat biasa-biasa saja waktu di sekolah, namun saat bekerja justru menjadi lebih baik.

Tolong jangan salah sangka bahwa menjadi pintar di sekolah tidak ada gunanya, dikarenakan ada orang yang nilai akademiknya biasa-biasa saja justru lebih sukses. Tapi perlu diingat, mereka yang terlihat bodoh di sekolah bisa sukses karena usahanya sendiri. Jadi jangan langsung disama ratakan bahwa bagus secara akademik, tidak lantas menjamin sukses secara keseluruhan, juga sebaliknya.

Tanpa diketahui banyak orang, mereka yang memiliki nilai akademik tidak terlalu baik punya trik dan rahasia khusus saat merintis karir. Seperti apa ya, disimak yuk!

Mudah bersosialisasi

Orang sukses tidak mutlak merupakan orang yang pintar atau yang paling jago melakukan sesuatu hal. Tak sedikit orang yang pintar kesulitan dalam bersosialisasi. Padahal hal tersebut dibutuhkan dalam sebuah kesuksesan. Orang yang mudah bersosialisasi, biasanya lebih mudah mendapat pekerjaan, sekalipun dia tidak terlalu pintar. Namun perlu diingat, ketika koneksi ke dunia kerja sudah didapat. Keuletan bekerja tetaplah yang utama.

Tidak malu mempromosikan diri

Tidak peduli pintar atau biasa-biasa saja seseorang tersebut. Mempromosikan diri, tampil ke depan dan percaya diri menunjukkan diri kehadapan orang banyak, merupakan hal penting dalam menunjang karir. Hanya saja sebagian orang yang merasa pintar, mempromosikan diri itu merupakan perbuatan yang memalukan. Sementara orang yang biasa-biasa saja, tidak ragu dalam mempromosikan dirinya.

Gak malu minta bantuan

Kesuksesan itu memang dapat diraih dengan kerja kerasmu. Apalagi jika mendapat bantuan dari orang lain, tentu pekerjaan jadi lebih mudah. Sukses merupakan perpaduan antara membantu dan dibantu, seperti itulah kolaborasi. Sayangnya bagi mereka yang sudah merasa ahli, terasa sungkan untuk meminta bantuan. Sebaliknya orang yang terlihat biasa-biasa saja, biasanya tidak sungkan meminta bantuan agar lebih memudahkan tugasnya dan peluang untuk sukses lebih besar.

Aksi saja dulu

Memikirkan segala sesuatunya secara matang-matang memang bagus, agar rencana berjalan baik dan meminimalisir resiko. Tapi kalau hanya kebanyakan mikir tanpa ada eksekusi, gimana dong, gak bakal kemana-kemana.

Bagi mereka yang nilai akademiknya biasa-biasa, biasanya mereka gak terlalu suka berpikir terlalu lama. Kenapa gak untuk memulai saja? Ya langsung aksi saja. Itulah sebabnya mereka yang biasa-biasa saja terlihat lebih sukses dibandingkan mereka yang terlihat pintar.

PeDe aja

PeDe alias percaya diri. Kepercayaan pada diri sendiri diperlukan untuk sebuah kesuksesan. Tanpa memandang bodoh atau pintar seseorang tersebut.

Kepercayaan diri muncul sebab seseorang yakin pada dirinya sendiri. Terkadang orang tidak yakin pada dirinya, meskipun sebenarnya mampu. Tapi karena terlalu banyak berpikir dan obsesi terlihat sempurna, justru jadi sudah maju.

Sementara orang yang biasa-biasa saja, lebih berani dan percaya diri. Terpenting ialah usaha untuk mempersiapkan diri, jika akhirnya belum berhasil, maka itu wajar dan bisa dicoba lagi.

Pada akhirnya, kesuksesan itu tidak memandang seberapa tinggi tingkat kepintaran seseorang. Kesuksesan bisa diraih seseorang karena perilaku dan kepribadiannya. Yakin saja bahwa diri sendiri sanggup untuk melakukan apa yang perlu dan disenangi.

Mengapa Orang-orang Hidupnya Selalu Beruntung?

Keberuntungan? Siapa sih yang tidak mau mendapatkan nikmat Tuhan yang satu ini. Umumnya orang ingin keberuntungan dalam hidupnya. Meskipun hari ini kegagalan yang didapati, namun akan selalu ada harapan besok hari, lusa, minggu depan, bulan depan, bahkan tahun baru, berharap keberuntungan baru akan segera hadir.

Namun inilah hidup. Tidak selamanya selalu beruntung. Sampai terkadang terbesit pikiran heran ketika melihat ada orang yang hidupnya hampir selalu dinaungi keberuntungan. Nasibnya mujur terus.

Mengapa demikian? Adakah rahasianya? Nyatanya keberuntungan bukan semata duit segepok yang kita temukan di pinggir jalan, dapat flash sale dan sebagainya. Melainkan keberuntugan merupakan sebuah proses yang bisa kita usahakan secara logis.

Jadi bagi kamu yang sering sial, jangan gampang menyerah dulu. Menurut penelitian yang dilakukan Profesor Richard J. Wiseman, seorang psikolog dari Universitas Hertfordshire di Inggris. Orang-orang yang kerap beruntung dalam hidupnya, bukanlah mereka berdiam diri saja lalu mengharap segalanya jatuh dari langit. Akan tetapi ada pola atau kebiasaan yang tidak dilakukan oleh orang yang sering mengalami sial.

Orang-orang yang sering sial juga bisa mengalami keberuntungan jika mereka melakukan sesuatu kebiasaan dari orang yang beruntung.

Nah, sekarang pertanyaan. Apa saja kebiasaan yang dapat dilakukan agar keberuntungan menaungi hidup kita. Langsung saja disimak berikut ini:

Enjoy dan memaksimalkan peluang

Memaksimalkan peluang dalam hidup tidak bisa dilakukan terburu-buru, serakah dan stress. Enjoy saja saat memanfaatkan peluang. Terbuka pada hal baru, artinya mengikuti perkembangan zaman. Tanpa sifat-sifat demikian rasanya sulit untuk memaksimalkan peluang dalam hidup. Memanfaatkan segala peluang untuk menjadikan karya yang bermanfaat untuk orang lain.

Mengikuti hati nurani

Percaya tidak percaya, sudah banyak kejadian dimana dengan mengikuti hati nurani, maka keberuntungan akan mengikuti. Ini bukan semata peristiwa magic. Melainkan tentang seseorang yang percaya pada hati nurani. Dan tentunya nurani perlu diasa dengan merenung dan berdoa. Perlu kamu tahu, orang-orang seperti ini yakin pada pilihannya dan tidak takut gagal.

Karena yakin akan beruntung

Orang-orang yang beruntung biasanya yakin bahwa dirinya akan beruntung. Ini bukan berarti terlalu percaya diri. Hanya saja cara pandang orang tersebut melihat dunia. Orang yang beruntung memandang dunia dengan positif.

Mereka percaya hari ini maupun besok Ia akan beruntung. Dan meyakini dunia ini penuh keberkahan. Sehingga Ia tidak merasa resah karenanya.

Bahkan, saat ini mereka yakin ada keberuntungan dibaliknya

Sebenarnya rahasia agar hidup beruntung itu cukup sederhana. Ini lebih kepada bagaimana kita menyikapi keadaan. Saat kita yakin akan mendapatkan keberuntungan. Maka yakini juga bahwa tidak selamanya hidup selalu beruntung, lebih tepatnya belum beruntung.

Keberuntungan tidak selamanya selalu datang dengan kegembiraan di awal. Orang-orang yang beruntung meyakini, sekalipun dalam kesialan. Akan ada banyak keberuntungan setelah. Mereka selalu mengambil hikmah di balik kesedihan, musibah dan kesialan. Dengan begitu, setidaknya mereka tidak larut dalam keterpurukan. Dan segera mencari solusi dan menjemput keberuntungannya.